Permainan petenis Australia itu belum mengendur sejak berlaga di babak pertama turnamen WTA Masters ini, dan mencatatkan babak final keempatnya pada musim 2021 sejauh ini.
"Saya belajar lebih banyak di tanah liat. Saya berjanji akan maksimal hingga musim lapangan rumput. Pelajaran yang saya dapat dari tanah liat sungguh keren, ini menjadi tantangan bagi diri saya sendiri," tutur Barty, dikutip dari laman resmi WTA Tennis.
Baca juga: Barty singkirkan Swiatek menuju perempat final Madrid
Sejak keluar dari Australia untuk berkompetisi di luar negeri, Barty baru satu kali mengalami kekalahan di perempat final Charleston. Badosa adalah eksekutor tersebut, dan kemenangannya kali ini merupakan pembalasan dari Charleston.
Barty bermain dengan keras, memberikan tekanan yang sulit diatasi dan menciptakan 30 winner, serta 23 kesalahan sendiri.
"Anda harus belajar dari setiap pertandingan. Saya belajar banyak dari pertandingan yang kami mainkan di Charleston," katanya menceritakan.
Badosa, peringkat 62 dunia versi WTA, menjadi petenis Spanyol putri pertama yang mencapai empat besar di Madrid dalam sejarah turnamen ini.
Meski terhenti, dia akan menembus peringkat 50 besar untuk pertama kalinya minggu depan.
Barty masih menanti calon lawannya di final yakni antara unggulan kelima Aryna Sabalenka dan Anastasia Pavlyuchenkova.
Baca juga: Medvedev singkirkan wakil tuan rumah pada laga pertama Madrid Open
Baca juga: Thiem hadapi lawan mudah di pembukaan Madrid Open 2021
Baca juga: WTA umumkan turnamen baru di Rumania
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021