"Kami sangat berharap adanya kompensasi akibat gangguan telekomunikasi yang masih berlangsung hingga kini karena sebagai pengguna sejak dinyatakan terjadinya kabel optik putus di perairan antara Sarmi-Biak sudah tidak bisa lagi secara maksimal menggunakan saluran telekomunikasi, termasuk mengirim dan menerima email, " aku Martha, warga Jayapura, Kamis malam..
Baca juga: Wakapolda Papua ajak milenial tingkatkan nasionalisme
Baca juga: Wakapolda Papua ajak milenial tingkatkan nasionalisme
Dikatakannya, akibat gangguan telekomunikasi itu menyebabkan seluruh pelanggan Telkomsel khususnya yang berada di Jayapura dan sekitarnya mengalami kesulitan mengakses internet.
Padahal saat ini kami sangat membutuhkan akses internet karena salah satu anak sedang yang kuliah disalah satu perguruan tinggi yang ada di Jakarta sedang menyusun skripsinya.
"Saya dan keluarga seluruhnya pelanggan Telkomsel namun saat hanya bisa telepon dan mengirim pesan singkat sehingga berharap adanya kompensasi, " ungkap Martha yang juga diamini Rina, rekannya.
Baca juga: AMPB sebut transmigrasi salah satu solusi atasi konflik Papua
Baca juga: AMPB sebut transmigrasi salah satu solusi atasi konflik Papua
Humas Telkomsel Maluku-Papua Rifky Redha Azizul secara terpisah menyampaikan permohonan maaf atas gangguan yang terjadi sehingga para pelanggan Telkomsel tidak bisa mengakses internet secara normal.
Terkait kompensasi kepada pelanggan, Rifky mengaku saat ini masih dibahas secara internal seperti apa bentuknya, kata Rifky Redha yang dihubungi melalui telepon selularnya.
Kabel optik bawah laut antara Sarmi-Biak dilaporkan putus sejak Jumat malam (30/4) mengakibatkan telekomunikasi terganggu.
Baca juga: Telkom Jayapura: Kabel laut putus berdampak pada jaringan komunikasi
Baca juga: Telkomsel siapkan infrastruktur jaringan komunikasi dukung PON Papua
Baca juga: Telkomsel siapkan infrastruktur jaringan komunikasi dukung PON Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021