"Alhamdulillah, komitmen sinergi dengan PT Pos kami wujudkan dalam perjanjian kerja sama dan peluncuran Pos Lelaki," kata Kepala SKIPM Bandung, Dedi Arif, dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, dengan menggandeng PT Pos Indonesia Persero, SKIPM Bandung ingin mendekatkan layanan karantina kepada para pelaku usaha, khususnya di Kota Kembang.
Dedi menambahkan layanan Pos Lelaki terhubung dengan aplikasi Jesika Imut Pisan atau Jendela Informasi Karantina Ikan dan Mutu Penuh Inspirasi dan Kesan, yang telah digunakan oleh SKIPM Bandung.
Ia mengemukakan kerja sama dengan PT Pos menjadi bentuk komitmen SKIPM Bandung dalam menghadirkan kemudahan dan kecepatan layanan kepada masyarakat.
Baca juga: Meski pandemi, volume ekspor ikan hias Bandung naik 7,69 persen
Terlebih, kata dia, Bandung cukup tenar sebagai daerah penghasil dan pengekspor ikan hias. Sebagai gambaran, pada periode 1 hingga 24 Januari 2021, ekspor ikan hias dari Kota Kembang telah menjangkau 27 negara.
Ia mengungkapkan ikan hias yang diekspor tersebut mencapai 1.760.913 ekor atau rata-rata 50.000 - 100.000 ekor per hari.
Dari kegiatan tersebut, lanjutnya, nilai ekspor yang dihasilkan adalah sebesar Rp8,2 miliar setara dengan 568.629 dolar AS.
"Semoga dengan ini, berdampak positif terutama bagi geliat karantina atau bahkan ekspor perikanan dari Bandung," paparnya.
Selain peluncuran Pos Lelaki, SKIPM Bandung juga melakukan BKIPM Peduli Sosial. Rencananya, 2.250 kg ikan sehat bermutu akan didistribusikan untuk masyarakat Purwakarta terdiri dari 750 paket bantuan yang berisi 1,5 ton ikan nila hidup yang dibeli dari petani ikan Jatiluhur dan 750 kg produk olahan ikan dari UMKM di Jawa Barat.
Baca juga: Volume pengiriman ikan dan tanaman hias meningkat selama pandemi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021