"Kami akan menggandeng kampus di daerah seperti politeknik di Banyuwangi, Universitas Cendrawasih di Papua, serta kampus di Nusa Tenggara Timur," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Jumat.
"Saya sudah komunikasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait Kampus Merdeka dengan memberdayakan para mahasiswa," ia menambahkan.
Mahasiswa dari perguruan tinggi di daerah, menurut dia, akan ditugasi membantu menyelaraskan data penerima bansos dengan data nomor induk kependudukan (NIK) serta menganalisis data penduduk miskin.
Pendaftaran bagi mahasiswa yang ingin mendukung kegiatan tersebut akan dibuka pada 1 Agustus 2021.
Mahasiswa yang lolos seleksi akan menjalani pelatihan sebelum bertugas. Mereka akan mendapat fasilitas untuk menjalankan tugas serta ongkos transportasi.
Bobot tugas mahasiswa dalam membantu penyelarasan data penerima bantuan sosial serta menganalisis data penduduk miskin di daerah akan disetarakan dengan 20 satuan kredit semester (SKS).
Risma mengatakan bahwa data ganda menjadi salah satu permasalahan dalam penyaluran bantuan sosial pemerintah.
Kementerian Sosial berusaha memadankan data penerima bantuan sosial dengan data nomor induk kependudukan guna mengatasi masalah semacam itu.
Baca juga:
Kemensos nonaktifkan 21 juta data ganda penerima bansos
Mensos turun langsung awasi sinkronisasi data penerima bansos di Papua
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021