Pemerintah tengah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan untuk proyek contoh pembukaan destinasi pariwisata di tiga titik lokasi di Indonesia, yaitu Bintan, Batam dan Bali (3B).SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerja sama dari pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat
Deputi I Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Febry Calvin Tetelepta di Gedung Bina Graha Jakarta, Jumat, mengatakan melalui upaya ini pemerintah ingin memastikan kunjungan wisatawan tidak akan memicu masuknya varian virus baru dan menjamin wisatawan dalam kondisi sehat.
"SOP protokol kesehatan akan melibatkan kerja sama dari pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat," ungkap Febry Calvin.
Dalam Rapat Koordinasi yang diikuti Kemenlu, Kemenparekraf, Kemenkumham, Kemenkominfo, Kemenkes, BNPB dan Pemda, Febry merinci SOP protokol kesehatan tersebut termasuk pengawasan pelaksanaan dan tracking/tracing wisatawan.
Dalam persiapan pelaksanaan pilot project 3B, kementerian/lembaga dan pemerintah daerah saling berkoordinasi untuk menyiapkan destinasi yang akan dibuka.
Kementerian Luar Negeri sudah menjalankan Travel Corridor Arrangement (TCA) yang merupakan koridor perjalanan untuk memfasilitasi perjalanan untuk keperluan bisnis, diplomatik dan perjalanan dinas, dengan China, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Singapura.
Baca juga: Prokes dan CHSE solusi bangkitkan pariwisata kala pandemi
Selain itu, lanjut Febry, Kementerian Hukum dan HAM sedang menyiapkan kebijakan untuk mendukung visa wisatawan, berupa revisi Permen Kumham Nomor 26 tahun 2020.
Kemenkes mendukung percepatan vaksinasi baik pekerja parekraf maupun masyarakat khususnya pada lokasi pilot project 3B.
Kemenkominfo juga sedang menyiapkan super apps untuk tracing dan tracking berupa sinkronisasi sistem e-HAC di Kemenkes dengan sistem PeduliLindungi.
Pemerintah menyadari adanya urgensi untuk segera menghidupkan kembali roda pariwisata di beberapa daerah tujuan wisata. Untuk itu sedang diupayakan pilot project pembukaan destinasi pariwisata secara terbatas dan bertahap di 3B.
Ketiga daerah tersebut dipilih karena selain penyumbang wisatawan mancanegara terbanyak, juga sudah melalui proses verifikasi yang ketat dari Kemenparekraf.
Baca juga: Sikapi larangan mudik, Bali incar wisatawan lokal dengan prokes ketat
Untuk Bintan, nantinya akan difokuskan di daerah Lagoi, Batam di daerah Nongsa, dan Bali akan difokuskan pada Sanur, Nusa Dua, dan Ubud.
Sementara itu Kemenparekraf bersama Pemprov Kepulauan Riau, Pemkot Batam, dan Pemprov Bali, bersama-sama memastikan kesiapan destinasi 3B melalui penerapan Clean Healthy Safety dan Environment (CHSE), protokol kesehatan yang ketat dan pengawasannya.
"Dengan berbagai persiapan itu, proses pilot project pembukaan destinasi pariwisata di daerah 3B dapat berjalan dengan baik, sehingga ekonomi masyarakat dapat bergerak lagi, tanpa melanggar penerapan protokol kesehatan," kata Febry.
Pemerintah, lanjut dia, juga telah melakukan vaksinasi di daerah 3B dan sudah terlihat titik terang bahwa industri pariwisata akan rebound.
“Namun demikian, kita masih harus memperhatikan fluktuasi pandemi Covid yang terjadi baik di lokasi pariwisata maupun di lokasi negara asal wisatawan dan juga dunia internasional," kata Febry.
Baca juga: Badan Pariwisata PBB apresiasi penerapan prokes di Indonesia
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021