"Pemudik tersebut yang merupakan warga Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Kudus, saat pulang pada pekan ini memang memiliki gejala meriang dan demam," kata Kepala Desa Gulang Aris Subhkan di Kudus, Jumat.
Selanjutnya, pemudik diminta tes cepat antigen hari ini dengan hasilnya diketahui positif, kemudian ditindaklanjuti dengan tes usap.
Saat ini, kata dia, pemudik isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil tes usap. Jika hasilnya positif dan perlu perawatan akan ditindaklanjuti dengan perawatan di fasilitas kesehatan, sebaliknya jika negatif akan diminta isolasi mandiri.
Pemerintah desa, kata dia, juga akan membantu kebutuhan pokok selama yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri.
Baca juga: Ganjar temui pemudik yang dikarantina di Banyumas karena laporan istri
Hingga saat ini, imbuhnya, sudah ada lima pemudik pulang ke Desa Gulang, namun dari hasil tes cepat antigen empat di antaranya negatif dan satu positif.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo menegaskan bahwa belum ada laporan pemudik yang dinyatakan positif COVID-19. Kasus di Desa Gulang merupakan hasil penelusuran kontak erat.
"Kalaupun ada temuan kasus dan tanpa gejala, sudah disiapkan tempat isolasi di rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Bakalan Krapyak dan asrama di RSUD Loekmono Hadi Kudus," ujarnya.
Hingga saat ini, kata dia, belum ada pemudik isolasi di rusunawa, sedangkan tim medis yang disiapkan setiap sif ada tiga orang, satu di antaranya dokter. Oleh karena belum ada yang menjalani isolasi, maka di tempat itu belum ada petugas.
Baca juga: Pemkab: Pemudik tidak terdeteksi di perbatasan wajib isolasi mandiri
Baca juga: Pedagang di "rest area" curhat dampak larangan mudik bagi mereka
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021