Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis gasoline menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah diperkirakan meningkat 2,3 persen dari kondisi normal harian sebelumnya, di Kalimantan.
"Untuk seluruh Kalimantan, kami perkirakan konsumsi BBM jenis gasoline naik 2,3 persen dari konsumsi normal harian dan lima persen untuk Kalimantan Timur,” kata General Manager Pemasaran Pertamina Kalimantan Freddy Anwar, di Balikpapan, Jumat.
Ia menjelaskan, konsumsi normal harian saat ini mencapai 6.517 Kilo Liter (KL) per hari. Dengan kenaikan 2,3 persen berarti ada penambahan 148 KL per hari.
Jenis bahan bakar gasoline adalah premium, pertalite, pertamax dan pertamax turbo.
"Kami lakukan monitoring stok hingga 11 hari untuk jenis bahan bakar gasoline dan khusus premium 13 hari,” lanjut Freddy.
Monitoring stok 11 hari artinya tanpa penambahan dan dalam jumlah konsumsi yang sekarang, stok yang tersedia baru habis dalam 11 hari.
Sebaliknya untuk bahan bakar jenis gasoline yaitu biosolar, dexlite, dan pertamina dex atau pertadex, angka konsumsinya malah dihitung turun 1,3 persen untuk seluruh Kalimantan dan 3,4 persen untuk Kalimantan Timur.
Angka 1,3 persen itu setara dengan 31 KL dari 2.430,4 KL per hari. Stok solar sendiri cukup untuk 12 hari.
Pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat ini dipenuhi dari Terminal BBM Balikpapan.
Untuk kelancaran distribusi, Pertamina bekerjasama dengan perbankan, aparat kepolisian dan Dinas Perhubungan.
Untuk melayani masyarakat, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) beroperasi seperti biasa.
Menurut Freddy Anwar, Pertamina memastikan SPBU akan selalu punya stok BBM untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Untuk keamanan dan kesehatan, pelayanan di SPBU juga mematuhi prosedur kesehatan.
Petugas SPBU mengenakan masker dan pelindung wajah. Di SPBU juga ada fasilitas cuci tangan.
Baca juga: Pemakaian minyak Indonesia lampaui kapasitas produksi nasional
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021