Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, Yomin Tofri, di Pangkalpinang, Selasa, menyatakan, timah sebagai ekspor terbesar mencakup 85,0 persen dari total ekspor Bangka Belitung selama periode Januari-Juni 2010.
Tujuan utama ekspor timah adalah Singapura yang mencapai 475,7 juta dolar AS atau 87,4 persen dari keseluruhan ekspor timah, diikuti Malaysia 16,7 juta dolar AS (3,1 persen), China 12,6 juta dolar AS (2,3 persen), Belanda 9,8 juta dolar AS (1,8 persen) dan Taiwan 9,2 juta dolar AS (1,7 persen).
"Kontribusi kelima negara tersebut mencapai 96,2 persen dari total ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya.
Ia mengatakan, komoditas ekspor non timah terbesar Bangka Belitung selama periode Januari-Juni 2010 adalah golongan minyak atau lemak hewani dan nabati yaitu sebesar 54,3 juta dolar AS (56,6 persen).
Diikuti ekspor karet dan barang-barang dari karet 21,2 juta dolar AS (22,1 persen), bijih logam dan sisa-sisa logam 7,6 juta dolar AS (7,9 persen), kopi, teh dan rempah 4,4 juta dolar AS (4,6 persen), hasil perikanan dan olahan 4,2 juta dolar AS (4,4 persen) dan garam, sulfur, tanah dan batu 2,7 juta dolar AS (2,9 persen).
Ia menjelaskan, ekspor non timah selama periode Januari-Juni 2010 ke China mencapai angka terbesar yaitu 19,3 juta dolar AS atau memberikan kontribusi terbesar yaitu 20,1 persen terhadap total ekspor non timah.
Diikuti Vietnam 18,8 juta dolar AS (19,6 persen), Malaysia 18,0 juta dolar AS (18,8 persen), Bangladesh 15,2 juta dolar AS (15,9 persen), India 8,4 juta dolar AS (8,7 persen), Belanda 3,6 juta dolar AS (3,8 persen), dan Singapura 3,3 juta dolar AS (3,4 persen).
"Kontribusi kedelapan negara tersebut mencapai 90,3 persen dari total ekspor non timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung," ujarnya. (ANT040/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010