• Beranda
  • Berita
  • Presiden SBY Akan Resmikan Perpindahan Ibukota Maluku Utara

Presiden SBY Akan Resmikan Perpindahan Ibukota Maluku Utara

4 Agustus 2010 06:28 WIB
Presiden SBY Akan Resmikan Perpindahan Ibukota Maluku Utara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (ANTARA)
Ternate (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan meresmikan perpindahan ibukota Provinsi Maluku Utara dari Ternate ke Sofifi.

Acara peresmian perpindahan ibukota Maluku Utara ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Presiden dipusatkan di Lapangan Ngaralamo, Kelurahan Salero, Kecamatan Kota Ternate Utara, Kota Ternate, Rabu, dimulai pukul 10.00 WIT.

Turut hadir dalam acara itu beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II yang ikut dalam rombongan Presiden berada di Maluku Utara selama dua hari sejak Selasa 3 Agustus 2010, antara lain Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad.

Secara definitif, Maluku Utara yang diresmikan menjadi provinsi terpisah dari Maluku pada 12 Oktober 1999 melalui UU No 46 Tahun 1999 beribukota di Sofifi, Kecamatan Oba Utara, terletak di Bukit Gozale, poros pulau Halmahera, yang berjarak tempuh sekitar 1 jam menggunakan kapal cepat dari Pulau Ternate.

Namun karena keterbatasan infrastruktur, ibukota sementara ditempatkan di Kota Ternate yang padat penduduk.

Setelah pembangunan cukup lama, kini Sofifi terletak berseberangan dengan Pulau Ternate telah menampung kantor Gubernur, Kantor DPR, Kejaksaan Tinggi, Kepolisian Daerah, serta kantor-kantor dinas pemerintah provinsi.

Namun para pegawai negeri yang rata-rata menetap di Pulau Ternate setiap hari harus menempuh perjalanan dengan kapal cepat dengan ongkos Rp30 ribu sekali jalan untuk sampai di kantor mereka.

Selain meresmikan perpindahan ibukota ke Sofifi, Presiden sekaligus meresmikan sekitar 20 proyek infrastruktur gedung-gedung Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang telah selesai dibangun di Sofifi.

Kepala Negara pada acara itu sekaligus menyaksikan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2010 oleh beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada perwakilan debitor.

Bank BRI menggelontorkan KUR senilai Rp56,15 miliar untuk 5.636 debitur di Provinsi Maluku Utara, Bank BNI sebesar Rp31,981 miliar untuk 244 debitur, Bank BTN senilai Rp9,286 miliar untuk 61 debitur, Bank Mandiri Rp12,45 miliar untuk 42 debitur, dan Bank Maluku senilai Rp25 miliar untuk 1.660 debitur.

Presiden pada acara itu juga akan menyerahkan bantuan secara simbolis berupa paket wira usaha sarana produksi budidaya rumput laut senilai Rp4,4 miliar untuk 610 pembudidaya rumput laut masing-masing sebesar Rp6,5 juta, paket sektor pertanian berupa ayam, kambing, sapi, dan kakao senilai Rp11,7 miliar, serta dana bantuan sosial untuk pengembangan koperasi senilai Rp1,625 miliar untuk 34 kelompok usaha mikro dan koperasi.

Kepala Negara juga akan menyerahkan bantuan langsung Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri tahun 2010 untuk Provinsi Maluku Utara senilai Rp118,08 miliar.

Bantuan akan diterima langsung oleh Gubernur Maluku Utara itu terdiri atas PNPM Mandiri pedesaan di 7 kabupaten meliputi 78 kecamatan sebesar Rp109,25 miliar, PNPM Mandiri perkotaan untuk dua kabupaten meliputi 14 kecamatan sebesar Rp7,64 miliar, serta PNPM Mandiri daerah tertinggal dan khusus di lima kabupaten pada 20 kecamatan senilai Rp1,19 miliar.

Presiden dan rombongan dijadwalkan meninggalkan Ternate pada Rabu siang 4 Agustus 2010 pukul 13.00 WIT dan sudah tiba kembali di Jakarta pada pukul 15.50 WIB. (D013/K004)


Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010