"Saya melihat kunci utamanya koordinasi di tingkat Forkopimda di Kepri sangat baik dan kompak. Ada di beberapa daerah tidak seperti itu, mereka bekerja masing-masing," kata Mendagri saat meninjau KEK Galang Batang, Kabupaten Bintan, Kepri, Ahad (9/5).
Faktor lain, katanya, karena adanya hubungan antara gubernur serta bupati dan wali kota se Kepri yang terjalin cukup baik. Hal itu membuat koordinasi penanganan COVID-19 antarpemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dapat berjalan maksimal.
Baca juga: Mendagri sebut Sumut dan Riau harus siap terima PMI
"Kalau hubungan antarpemimpin itu sudah sangat bagus, penanganan COVID-19 akan sangat mudah. Artinya, penanganan COVID-19 di Kepri saat ini relatif under control," jelasnya.
Kendati begitu, mantan Kapolri itu secara tegas meminta Pemprov Kepri dan seluruh elemen masyarakat tetap waspada terhadap peningkatan kasus COVID-19. Apalagi menjelang datangnya Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, lanjut dia, pada bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri relatif mengalami kenaikan. Terutama di kegiatan-kegiatan ekonomi maupun keagamaan.
Baca juga: Mendagri minta PT BAI di Bintan berdayakan pekerja lokal
Dia mencontohkan di pasar, pusat perbelanjaan, serta pelaksanaan ibadah selama bulan Ramadhan. Ia tidak ingin di Kepri timbul klaster COVID-19 shalat tarawih seperti yang terjadi di Pati dan Banyuwangi.
"Jangan sampai kita lengah. Saya juga sudah melarang pejabat dan ASN melaksanakan open house Lebaran karena pasti menimbulkan keramaian," katanya menegaskan.
Berdasarkan data Satgas COVID-19 Kepri sampai saat ini jumlah kasus terpapar di daerah itu mencapai 12.339 orang, dengan rincian kasus aktif 1.654 orang, sembuh 10.407 orang, dan meninggal dunia 278 orang.
Baca juga: Mendagri: Batam perlu tambahan nakes layani PMI
mauBaca juga: Mendagri terbitkan SE Larangan "Open House" Lebaran
Pewarta: Ogen
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021