Kasatlantas Polrestabes Palembang Kompol Endro Aribowo, Minggu, mengatakan jumlah kendaraan yang diputarbalik tersebut cenderung berkurang mendekati momen lebaran.
"Artinya penyekatan di wilayah-wilayah lain sudah efektif, sementara yang masih melintas saat ini di perbatasan memang warga yang rutin melintas untuk keperluan belanja dan mereka tetap diperiksa," ujarnya.
Menurut dia, kendaraan yang diputar balik 80 persen merupakan kendaraan roda empat dan sisanya roda dua, mayoritas kendaraan tersekat di Posko Nilakandi dan KM12 yang memang terbilang paling padat lalu lintas.
Pihaknya mencatat jumlah kendaraan yang diputarbalik paling banyak terjadi pada hari pertama larangan mudik, Kamis (6/5) yakni sebanyak 600 unit kendaraan, selanjutnya mengalami penurunan hingga hari ini.
"Arus kendaraan penumpang saat ini sudah berkurang, namun kendaraan logistik dan truk masih ramai," kata dia menambahkan.
Meskipun larangan mudik sudah empat hari berjalan, namun petugas masih menemukan bus yang beroperasi dan mencoba masuk ke Kota Palembang walau akhirnya dipaksa putar balik.
Sementara selama operasi penyekatan, ia menyebut belum ditemukan modus-modus pemudik yang ingin mengakali petugas seperti di Pulau Jawa, namun para petugas diminta tetap teliti dalam setiap pemeriksaan.
Selain itu para petugas juga diingatkan untuk tetap humanis serta persuasif karena mendekati lebaran banyak pemudik yang memaksa masuk dan tidak segan membahayakan petugas posko.
"Kepada para petuags agar selalu jaga kesehatan dan tetap sabar menghadapi pemudik, jangan ada konflik-konflik," jelasnya.
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021