Taman Impian Jaya Ancol mengefektifkan penerapan tes GeNose bagi pengunjung wahana pemandian Atlantis saat libur lebaran.saat ini sudah terpasang monitor televisi yang menampilkan teks berjalan (running text) yang menampilkan data pengunjung yang masuk dan yang keluar
Vice President Sea World, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Rika Sudranto mengatakan pengefektifan GeNose tersebut diperlukan untuk memastikan setiap pengunjung Atlantis dalam kondisi negatif COVID-19 sebelum menikmati wahana air tersebut.
"Jadi bukan hanya kereta atau pesawat saja yang menerapkan tes nanti, tapi kami juga akan memastikan bahwa mereka yang masuk Atlantis sudah tidak ada orang tanpa gejala (OTG) atau apapun," kata Rika kepada wartawan dalam konferensi pers #MudikKeAncol di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Senin.
Baca juga: Ancol batasi pengunjung 36.000 orang per hari
Rika mengatakan wahana air yang menerapkan GeNose nantinya hanya Atlantis agar pengunjung tidak khawatir saat memasuki wahana yang sempat setahun ditutup selama masa pandemi COVID-19.
Ia mengatakan saat berenang tentu berpotensi menimbulkan kerumunan. Kerumunan itu sudah tidak terbantahkan berpotensi menimbulkan penularan virus dan penyakit.
Ia juga menyadari bahwa tidak mungkin menyuruh orang berenang menggunakan masker.
Untuk mengatasi kekhawatiran tersebut, tidak cukup hanya menjaga baku mutu air yang digunakan sebagai pemandian dan kolam renang.
Baca juga: Ribuan karyawan Taman Impian Jaya Ancol telah divaksin COVID-19
Ia mengatakan bahwa manajemen Ancol tentu selalu mengacu kepada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun 2017 dalam perawatan (treatment) kolam renang di wahana Atlantis.
Ini agar Atlantis tidak menjadi medium penghantar penyakit (water-borne diseases) bagi pengunjung yang mandi di kolam renang tersebut.
"Untuk diketahui bersama, kami mengacu kepada Kepmenkes 32 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa bila itu dikasih klorin atau diberi unsur-unsur tertentu, maka bakteri-bakteri patogen yang ada di dalamnya sudah tidak ada," ujar Rika.
Namun, manajemen pun perlu memastikan agar di setiap zona kolam dapat membatasi kerumunan pengunjung yang timbul saat masuk ke kolam pemandian.
Baca juga: Tiga spot bersantai untuk ngabuburit di Ancol
Caranya dengan menerapkan pembatas bagi pengunjung yang akan masuk dan keluar dari setiap area kolam renang Atlantis menggunakan tali.
"Kalau boleh ambil satu contoh, misal di kolam arus misalnya. Kolam arus itu kapasitasnya 200 orang. Bagaimana sih memastikan isinya, nah itu kami kasih pembatas. Hanya bentuknya tali saja, hanya tali pembatas. Nah itu diharapkan (yang masuk kolam arus) tidak akan lebih dari segitu (200 orang). Jadi nanti misalnya sudah penuh, ya nanti mereka enggak bisa masuk lagi. Barangkali itu tadi cara kami mengatasi kerumunan tadi," kata Rika.
Selain itu, baik di Sea World, Ocean Dream, maupun Atlantis, saat ini sudah terpasang monitor televisi yang menampilkan teks berjalan (running text) yang menampilkan data pengunjung yang masuk dan yang keluar dari area wahana tersebut.
"Misalnya Sea World kan sekitar 3.500 (orang) kapasitasnya. Itu juga enggak boleh penuh. Kami punya running text di depan (pintu masuk)-nya yang menyatakan bahwa oh ternyata (jumlah pengunjung) 700 orang. Ya sudah langsung tutup (tidak boleh lewat dari 700 orang)," kata Rika.
Kemudian setelah nanti pengunjung selesai bermain air di wahana tersebut, sensor akan mencatat berapa pengunjung yang sudah keluar dari area wahana. Jika sudah menggunakan. sensor, maka kapasitas bisa diatur agar pas dengan kapasitas yang ditentukan.
Dengan bermacam perangkat keamanan dan keselamatan tadi, Rika mengatakan pengunjung akan dikenakan biaya tiket masuk Atlantis sebesar Rp 105.000. Biaya tersebut sudah termasuk biaya GeNose.
"Jadi tiket kan Rp 105.000 itu sudah termasuk GeNose," kata Rika.
Sementara bagi pengunjung repiter atau yang menggunakan kartu annual pass hanya perlu membayar Tes GeNose sebesar Rp 20.000.
Pihaknya juga menugaskan sejumlah petugas yang berjaga di pintu masuk Atlantis untuk mengatur dan menghindari terjadinya antrean panjang saat tes dilakukan.
Jika ada pengunjung yang ternyata positif saat pengetesan, maka pihak Ancol akan segera berkoordinasi dengan Rumah Sakit terdekat dan dilakukan pengantaran pasien positif tersebut dengan ambulans.
Sebelumnya, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol menyediakan tiga unit ambulans di lokasi wisata Taman Impian Jaya Ancol, disertai 12 tim medis dan seorang dokter yang bersiaga jika terjadi keluhan kesehatan dari pengunjung.
Selain itu, Taman Impian Jaya Ancol harus mematuhi pembatasan pengunjung sebesar 30 persen untuk seluruh kawasan untuk periode 13 – 23 Mei 2021.
Adapun wahana Atlantis mulai buka sejak pukul pukul 08.00 – 16.30 WIB.
Taman Impian Jaya Ancol harus mengatur pembatasan pengunjung sebesar 30 persen atau 36.000 orang perhari selama libur lebaran.
Vice President Corporate Secretary PT Pembangunan Jaya Ancol Agung Praptono mengatakan pembatasan pengunjung tersebut merupakan syarat dibukanya kembali seluruh wahana yang ada di Ancol, termasuk wahana pemandian Atlantis yang dibuka sejak 5 Mei 2021.
"Di aturan sekarang (sebelum lebaran) pembatasan pengunjung 50 persen, nanti ketika masa lebaran kami turun jadi 30 persen. Itu adalah suatu upaya juga. Meskipun kawasan wisata tetap buka selama masa pelarangan mudik, tapi protokol kesehatan dan juga potensi terjadinya kerumunan besar tetap dikendalikan," ujar Agung dalam konferensi pers #MudikKeAncol, di Dunia Fantasi, Taman Impian Jaya Ancol, Senin.
Juru Bicara Satuan Tugas (Jubir Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Taman Impian Jaya Ancol itu mengatakan prosedur keselamatan yang diterapkan kawasan Taman Impian Jaya Ancol saat libur lebaran nanti adalah akumulasi perbaikan yang terus dilakukan hari ke hari.
"Alhamdulillah sejak kemarin (sebelum lebaran) Ancol dibuka, sampai sekarang (saat konferensi pers itu diadakan), tidak ada penularan kasus COVID-19 yang mengarah dari Ancol. Dan itu nanti di masa lebaran ini akan menjadi perhatian (concern) kami juga," ujar Agung.
Sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta yang bergerak di industri pariwisata, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk ingin Taman Impian Jaya Ancol menjadi kawasan destinasi wisata Ibu Kota yang terjamin dari sisi kesehatan maupun keamanannya.
Sementara itu VP Taman Impian Jaya Ancol Ferdinand Gultom mengatakan pihaknya hanya melayani pelanggan yang memesan tiket secara daring melalui www.ancol.com.
Ia menjelaskan dengan luas area 215 meter persegi, kawasan Taman Impian Jaya Ancol memiliki kapasitas normal 120.000 pengunjung.
"Namun sesuai ketentuan, kami hanya melayani kapasitas 30 persen per hari," kata Ferdinand kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Guna memastikan pengunjung mematuhi protokol kesehatan, maka terdapat petugas di setiap titik keramaian yang mengatur, memantau dan mengingatkan kepada pengunjung jika terdapat pelanggaran protokol kesehatan.
Total petugas keamanan dan Satgas COVID-19 berjumlah 200 personel, di luar tenaga bantuan eksternal seperti Satpol PP, TNI dan Kepolisian.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021