Dalam sebuah upacara khusus, Ban meletakkan karangan bunga di lokasi pemboman atom di Nagasaki, demikian seperti dilaporkan pusat media PBB di New York.
Akibat Hiroshima diserang bom atom oleh AS pada 6 Agustus 1945 dan Nagasaki mengalami serangan yang sama pada 9 Agustus 1945, lebih dari 200.000 orang tewas terkena radiasi, ledakan dan panasnya radiasi nuklir.
Menurut PBB, setelah Perang Dunia II berakhir, sekitar 400.000 warga lainnya juga kehilangan nyawa mereka karena dampak bom atom.
Lokasi tragedi bom atom di Nagasaki, kata Sekjen PBB, merupakan saksi bagaimana pemboman dengan atom menyebabkan dampak yang luar biasa.
"Ini merupakan monumen yang jelas menunjukkan bahwa kita jangan sampai membiarkan lagi terjadinya kehancuran yang membinasakan penduduk di manapun," tegas Ban.
Ban memanfaatkan kunjungannya itu untuk meningkatkan kesadaran dunia betapa pentingnya negara-negara menghapus senjata nuklir mereka.
"Satu-satunya cara untuk memastikan bahwa senjata seperti itu tidak akan pernah dipergunakan lagi adalah dengan memusnahkannya secara total," kata Ban setelah meletakkan karangan bunga di monumen peringatan korban bom atom Nagasaki.
Di kota naas itu, Ban meluangkan waktu untuk bertemu dengan para korban bom atom yang selamat.
"Luka-luka yang mereka alami sangat mengerikan. Ketabahan mereka sangat luar biasa," kata Ban di Katedral Urakami, Nagasaki, yang letaknya tak jauh dari lokasi pemboman.
"Pengabdian mereka berdasarkan apa yang mereka alami bagi upaya memajukan perdamaian dan perlucutan senjata sangat memberikan inspirasi dan merupakan tindakan yang rendah hati," ujarnya.
Selama di Nagasaki, ia juga mengunjungi taman makam bagi korban bom atom yang merupakan warga Korea.
Sekitar 2.000 warga Korea dilaporkan binasa di Nagasaki dan 20.000 lainnya tewas di Hiroshima dalam serangan bom atom oleh AS.
"Sebagai warga Korea, saya sangat bersyukur bisa mengunjungi Nagasaki dan Hiroshima untuk menyampaikan penghormatan (kepada para korban bom atom, red)," kata Sekjen yang merupakan bekas menteri luar negeri Korea Selatan itu.
"Dan sebagai Sekretaris Jenderal PBB dan warga global, saya melihat taman-taman makam ini sebagai wasiat penting agar dunia bersatu dalam menghadapi bencana, baik yang dihadapi 65 tahun lalu maupun saat ini," tambahnya.
Setelah dari Nagasaki, Ban direncanakan akan menginjakkan kaki di Hiroshima untuk menghadiri peringatan 65 tahun pemboman atom ke Hiroshima dan Nagasaki.
Ban menjadi Sekjen PBB pertama yang menghadiri upacara peringatan tersebut.
(K-TNY/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010