• Beranda
  • Berita
  • Gedung Putih serukan hidup berdampingan di Yerusalem

Gedung Putih serukan hidup berdampingan di Yerusalem

12 Mei 2021 09:25 WIB
Gedung Putih serukan hidup berdampingan di Yerusalem
Sebuah bola api terlihat saat serangan udara Israel di Kota Gaza, Sabtu (4/5/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Suhaib Salem/aww/cfo.

Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman di seluruh dunia, harus menjadi tempat hidup berdampingan

Gedung Putih mengatakan pada  Selasa (11/5) bahwa Israel memiliki hak yang sah untuk mempertahankan diri dari serangan roket Hamas tetapi memberikan tekanan pada Israel atas perlakuan terhadap warga Palestina, dengan mengatakan Yerusalem "harus menjadi tempat hidup berdampingan."

Kekerasan meletus Jumat lalu di Masjid Al-Aqsa Yerusalem di tengah kemarahan yang meningkat atas potensi penggusuran warga Palestina dari rumah di tanah yang diklaim oleh pemukim Yahudi.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki membuka jumpa pers hariannya dengan pernyataan tentang situasi tersebut, mengatakan bahwa Presiden Joe Biden baru saja menerima kabar terbaru dari tim keamanan nasionalnya dan bahwa fokus utamanya adalah pada deeskalasi.

Baca juga: PM Palestina: Tindakan Israel bentuk rasisme paling keji
Baca juga: Serangan udara Israel tewaskan 20 orang di Gaza


Dia mengatakan Amerika Serikat mengutuk serangan roket oleh Hamas dan kelompok lain, termasuk serangan terhadap Yerusalem, dan bahwa dukungan Biden untuk "keamanan Israel, untuk hak sahnya mempertahankan diri, adalah fundamental dan tidak akan pernah goyah."

"Yerusalem, kota yang sangat penting bagi orang-orang beriman di seluruh dunia, harus menjadi tempat hidup berdampingan," kata Psaki.

Pejabat AS dalam beberapa pekan terakhir telah berbicara terus terang dengan para pejabat Israel tentang bagaimana penggusuran keluarga Palestina dan pembongkaran rumah mereka "bertentangan dengan kepentingan bersama dalam mencapai solusi untuk konflik tersebut," kata Psaki.

Biden telah berusaha untuk menyeimbangkan kembali kebijakan AS terhadap Israel dan Palestina setelah pendahulunya, Donald Trump, memihak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di semua lini.

Seorang pejabat senior pemerintah mengatakan Biden dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas baru-baru ini menyelesaikan pertukaran surat yang dimulai ketika Abbas mengirim surat ucapan selamat kepadanya atas kemenangan pemilu 2020.

Biden mengirim tanggapan baru-baru ini.

"Kami tidak akan membagikan rincian surat itu. Ini adalah bagian dari penjangkauan pemerintah yang sedang berlangsung dengan kepemimpinan Palestina tentang berbagai masalah yang menjadi kepentingan bersama, termasuk upaya berkelanjutan untuk mengurangi kekerasan dan memulihkan ketenangan," kata pejabat.

Psaki mengatakan Amerika Serikat menginginkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, sebuah tujuan yang tidak dikejar Trump secara agresif, dengan mengatakan itu adalah satu-satunya cara untuk memastikan "perdamaian yang adil dan abadi" di antara mereka.

"Kami percaya Palestina dan Israel berhak atas kebebasan, keamanan, martabat, dan kemakmuran yang setara," katanya.

Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "kurangnya dukungan Biden untuk Israel menyebabkan serangan baru terhadap sekutu kami.

"Amerika harus selalu berdiri bersama Israel dan menjelaskan bahwa Palestina harus mengakhiri kekerasan, teror, dan serangan roket, dan menjelaskan bahwa AS akan selalu mendukung dengan kuat hak Israel untuk mempertahankan diri," tambah pernyataan itu.

Sumber : Reuters

Baca juga: 35 warga Palestina tewas di Gaza, 3 di Israel, saat serangan meningkat
Baca juga: Aktris Maisa Abd Elhadi terluka di tengah konflik Palestina-Israel

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021