"Mari bersama-sama berkomitmen jangan ada lagi korban yang jatuh karena mencari nafkah. Memang semua pekerjaan ada risikonya tetapi bisa dihindari," katanya usai menyerahkan bantuan kepada keluarga korban tanah longsor di lokasi pertambangan emas liar di Padang Aro, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Rabu.
Ia mengatakan sebelum tanah longsor ini, di Kabupaten Solok Selatan juga ada korban meninggal dunia akibat mencari nafkah pada Januari 2021.
"Saya tadi sempat berbincang dengan Gubernur Sumbar kalau Januari 2021 juga terdapat korban di lokasi ini akibat mencari nafkah," ujarnya.
Ia meminta Bupati Solok Selatan mencarikan alternatif pekerjaan lain supaya tidak ada korban lagi karena mencari nafkah.
Baca juga: BPBD Solok Selatan: Korban longsor tambang emas tinggal satu orang
Kawasan Solok Selatan, katanya, luar biasa suburnya, bisa untuk menanam buah-buahan atau tanaman yang dibutuhkan.
Bagi keluarga korban, kata dia, agar tabah dan kuat melanjutkan kehidupan yang bisa lebih menjamin dengan tanpa bahaya.
"Cobaan ini sangat berat dan para ibu harus kuat jangan putus asa karena masih ada Allah yang maha kuasa tinggal kita memohon kepadanya," ujarnya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini menyerahkan bantuan bagi korban tanah longsor berupa makanan siap saji 116 pak, makanan anak 51 pak, kasur sembilan buah.
Selain itu, bantuan berupa uang bagi korban meninggal Rp120 juta untuk delapan orang atau Rp15 juta per orang serta bagi korban luka-luka Rp45 juta atau Rp5 juta per orang.
Baca juga: Polda selidiki kasus longsor tambang emas ilegal di Solok Selatan
Baca juga: Delapan penambang ilegal tewas tertimbun longsor di Solok Selatan
Baca juga: Jenazah korban longsor tambang emas Solok Selatan dipulangkan ke Jawa
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2021