• Beranda
  • Berita
  • Praktisi: Anak Jenius dengan Aktivasi Otak Tengah

Praktisi: Anak Jenius dengan Aktivasi Otak Tengah

8 Agustus 2010 13:26 WIB
Praktisi: Anak Jenius dengan Aktivasi Otak Tengah
Otak/ilustrasi. (istimewa/ANTARA)
Medan (ANTARA News) - Membuat anak menjadi jenius, memiliki kepribadian positif dan memiliki kemampuan lebih dibandingkan anak-anak lainnya dapat dilakukan dengan mengaktifkan otak tengahnya, ujar seorang praktisi pengembangan pendidikan anak.

Direktur Genius Mind Consultacy (GMC) Medan Barat Yusnelli Lona di Medan, Minggu, mengatakan, otak tengah adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangakn fungsi otak kiri dan otak kanan, dan untuk mengaktifkannya dapat dilakukan dengan metode "Blindfold Reading Method".

Metode tersebut merupakan cara yang didesain untuk mengaktifkan kemampuan otak tengah supaya dapat menyeimbangakan otak kiri dan otak kanan.

Ia mengatakan, dewasa ini terdapat berbagai metode untuk mengaktifkan fungsi dan kemampuan otak, salah satunya melalui GMC.

"Di GMC, mengaktifkan otak tengah tidak menggunakan kekuatan supranatural, meditasi atau hipnotis, tetapi murni melalui pendidikan secara alami dan hanya membutuhkan waktu satu setengah hari atau 14 jam," katanya.

Menurut dia, otak tengah memungkinkan otak kiri maupun otak kanan berfungsi secara optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula yang dapat menjadikan anak genius.

Ketika otak tengah diaktifkan, anak akan memiliki akses yang mudah, baik ke otak kiri maupun kanan. Dengan akses yang mudah tersebut, anak akan belajar membaca dan menghafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih tinggi.

"Dengan demikian akan meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi anak dalam belajar. Aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan terhadap anak di bawah usia 15 tahun," katanya.

Menurut dia, banyak manfaat yang diperoleh dengan mengaktifkan otak tengah, di antaranya dapat meningkatkan konsentrasi anak, meningkatkan daya ingat, meningkatkan kreativitas, membentuk karakter positif dan membuat emosi anak lebih stabil.

"Otak tengah yang teraktivasi akan memancarkan gelombang otak yang mirip seperti radar yang memancar dari hidung dan telinga," katanya.(*)

(T.KR-JRD/R014/R009)


Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010