Pernyataan resmi operator liga yang dilansir Reuters pada Rabu menyebutkan setiap stadion pertandingan pekan pemungkas akan diizinkan terisi 10 persen kapasistas penonton, dengan syarat mereka yang hadir harus membawa hasil tes COVID-19 negatif.
Langkah ini tak ubahnya menjadi pemanasan menyusul laporan beberapa hari terakhir menyebut Portugal bakal kelimpahan jadi lokasi final Liga Champions 2020/21, yang terancam batal digelar di Istanbul, Turki.
Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul seharusnya menjadi lokasi final Liga Champions musim ini, tetapi situasi terkini COVID-19 terus memburuk.
Belakangan kondisi semakin kurang menguntungkan bagi Istanbul, sebab Inggris memberlakukan larangan terbang ke Turki karena peningkatan kasus COVID-19 di negaranya Recep Tayyip Erdogan itu.
Baca juga: Porto jadi opsi tempat final Liga Champions
Baca juga: UEFA bersikeras tetap gelar final Liga Champions di Istanbul
Larangan itu membuat suporter lokal dua tim Inggris, Chelsea dan Manchester City, terancam tidak bisa mendukung langsung tim-tim kesayangannya tampil di final Liga Champions.
Stadion Dragao, yang merupakan markas Porto, disebut-sebut bakal segera diumumkan oleh UEFA sebagai lokasi baru final Liga Champions 2020/21.
Di Portugal, penonton sempat diizinkan menghadiri pertandingan liga dengan jumlah terbatas pada awal musim sebelum negara itu kembali memberlakukan karantina wilayah nasional dan bulan lalu Perdana Menteri Antonio Costa sempat mengatakan suporter tidak akan kembali masuk stadion sebelum musim berakhir.
Namun, kebijakan itu dibatalkan pada Rabu, sehari setelah ribuan suporter Sporting CP berkerumun di luar Stadion Jose Alvalade merayakan keberhasilan timnya menyudahi paceklik gelar juara liga setelah 19 tahun.
Baca juga: Sporting pungkasi paceklik juara liga Portugal 19 tahun lamanya
Baca juga: UEFA izinkan 9.500 penonton saksikan final Liga Europa di stadion
Baca juga: Final Coppa Italia akan dihadiri penonton langsung
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021
