• Beranda
  • Berita
  • KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi, 20 perjalanan pada libur Lebaran

KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi, 20 perjalanan pada libur Lebaran

13 Mei 2021 00:25 WIB
KRL Yogyakarta-Solo tetap beroperasi, 20 perjalanan pada libur Lebaran
Ilustrasi: Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo (Joglo) produksi PT INKA (Persero) resmi beroperasi di jalur Yogyakarta-Solo setelah diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun Yogyakarta, Senin (1/3/2021). (Antara/HO-Humas INKA/ Lr)

Selama libur Lebaran, KRL Yogyakarta-Solo tetap akan dioperasionalkan dengan melakukan pembatasan frekuensi perjalanan

KRL Yogyakarta-Solo tetap akan beroperasi selama libur Lebaran dengan menjalankan 20 perjalanan setiap hari dimulai dari pukul 05.00-19.10 WIB pada stasiun pemberangkatan awal.

“Selama libur Lebaran, KRL Yogyakarta-Solo tetap akan dioperasionalkan dengan melakukan pembatasan frekuensi perjalanan,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam rilis yang diterima di Yogyakarta, Rabu.

Sebelum masa pembatasan perjalanan, KRL Yogyakarta-Solo bisa dioperasionalkan sebanyak 22 kali perjalanan setiap hari, bahkan bisa ditambah menjadi 24 perjalanan setiap hari, terutama saat libur panjang akhir pekan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Namun demikian selama masa libur Lebaran dan cuti bersama Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah dilakukan pembatasan perjalanan sesuai aturan transportasi yang ditetapkan pemerintah.

Baca juga: Pertumbuhan penumpang KRL Yogyakarta-Solo tunjukan tren naik

KAI Commuter mencatat rata-rata jumlah penumpang KRL Yogyakarta-Solo sebelum masa pembatasan perjalanan pada 13 April hingga 5 Mei mencapai 4.288 orang per hari, sedangkan pada masa pembatasan  sejak 6 Mei menurun hingga 22 persen yaitu menjadi 3.363 penumpang per hari.

Selain KRL Yogyakarta-Solo, kereta lokal Prambanan Ekspres (Prameks) yang melayani relasi Yogyakarta-Kutoarjo juga tetap dioperasionalkan delapan perjalanan setiap hari. Layanan perjalanan dimulai pukul 05.15 WIB hingga 17.35 WIB.

Pembatasan operasional atau frekuensi perjalanan tersebut dimaksudkan sebagai upaya membatasi mobilitas masyarakat guna mendukung upaya pemerintah untuk mencegah penularan COVID-19.

Jumlah penumpang di tiap gerbong pun dibatasi, maksimal 74 orang sehingga akan dilakukan penyekatan kepada penumpang saat akan masuk ke peron di stasiun.

Baca juga: Presiden Jokowi ingin KRL Yogyakarta-Solo dongkrak ekonomi-pariwisata

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021