Kakak beradik, Thomas dan Brendan Lo, serta Sydney Glover turut menjadi remaja yang pertama divaksin di Cohen Children's Medical Center di Long Island, New York.
"Baik-baik saja", kata Thomas. "Kini saya bisa bertemu dengan teman-teman dan saya tidak perlu khawatir berlebihan soal terinfeksi COVID. COVID mungkin jauh lebih buruk ketimbang divaksin."
Regulator AS merestui vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk digunakan pada anak-anak berusia 12 tahun awal pekan ini. Vaksin COVID-19 tersebut menjadi yang pertama disetujui di AS untuk usia 12-15 tahun.
Vaksinasi di kalangan kaum muda dianggap sebagai langkah penting agar anak-anak kembali ke sekolah secara aman.
Presiden AS Joe Biden meminta negara-negara bagian agar segera menyediakan vaksin untuk remaja yang lebih muda.
Sebagian besar anak-anak penderita COVID-19 hanya mengembangkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.
Namun, anak-anak tetap berisiko mengalami penyakit parah, dan mereka masih dapat menyebarkan virus.
Wabah juga terlacak muncul dari acara-acara olah raga dan aktivitas lainnya bagi anak-anak di rentang usia ini.
Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan setelah disuntik vaksin, Thomas menjawab, "Pertama, saya akan menunggu dosis kedua dan setelah dua pekan ke depan saya bisa sepenuhnya terlindungi dari COVID. Dan saya bisa berkeluyuran dengan teman-teman."
Sumber: Reuters
Baca juga: AS siap izinkan vaksin COVID-19 Pfizer bagi usia 12-15 tahun
Baca juga: Harapkan balas budi, Korea Selatan minta AS bantu pengadaan vaksin
Baca juga: CDC: AS telah berikan 187 juta dosis vaksin COVID-19
Ratu Sampah yang gemar membersihkan New York
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021