"Ada laporan dari salah satu laboratorium di Jakarta terkait adanya indikasi surat keterangan negatif COVID-19 palsu yang mengatasnamakan laboratorium mereka, khusus tujuan Pontianak. Oleh karena itu, kita memperketat pemeriksaan di bandara," kata Sutarmidji melalui akun media sosialnya, Jumat.
Menurut Gubernur Kalimantan Barat itu, diperkirakan surat keterangan palsu ini menjadi penyebab utama meningkatnya kasus COVID-19 di Kalbar, dimana angka kematian saat ini naik dari 34 menjadi 64 dalam waktu 3 bulan, sementara untuk kasus aktif dari 500-an , sekarang lebih dari 1000-an.
Baca juga: Kalbar provinsi urutan 6 peningkatan kasus COVID-19, sebut Dinkes
"Makanya kita akan memperketat pintu masuk ke Kalbar melalui bandara, karena kita takutnya varian virus seperti di India dan Inggris masuk ke Kalbar, seperti yang terjadi di beberapa provinsi. Alhamdulillah, untuk hari ini ada 179 orang sembuh dan 107 orang kasus baru," katanya.
Sutarmidji mengaku akan memperketat penerapan protokol kesehatan. Ia mempersilahkan masyarakat untuk beraktivitas, namun dengan menerapkan prokes ketat, memakai masker, selalu jaga jarak, dan tidak membuat kerumunan.
"Kita jangan bosan mengingatkan dan bertindak untuk keselamatan kita bersama. Yang 'ngeyel', kalau sudah kena COVID pasti akhirnya ciut juga, karena ada yang meremehkan, tapi dia pakai masker, sering cuci tangan dan kalau ngopi mojok," tuturnya.
Seperti diketahui, Medilab Jakarta menyampaikan surat pemberitahuan pemalsuan surat keterangan hasil pemeriksaan PCR kepada Kelapa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak wilayah Bandara Supadio Kubu Raya.
Isi surat tersebut menyampaikan aduan atas dugaan pemalsuan surat keterangan hasil pemeriksaan RT-PCR dengan mengatasnamakan Laboratorium Klinik Medilab Jakarta. Mereka menginformasikan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Pontianak wilayah Bandara Supadio Kubu Raya agar memperhatikan serta melakukan scan atas barcode pada dokumen/surat keterangan hasil pemeriksaan tersebut.
Baca juga: Kalbar ketat terapkan prokes, tetapi lonjakan kasus tetap terjadi
Baca juga: Polda Kalbar cegah penyebaran COVID-19 melalui penyekatan
"Bentuk/format asli atas dokumen hasil pemeriksaan terlampir pada lampiran 1 surat itu. Perlu diketahui bersama, sebagai jejaring laboratorium pemeriksaan COVID-19 Nasional (Kode Lab C.409), kami telah menggunakan LIS (Laboratory Infomation System) yang terintegrasi," kata Direktur Medilab, Willy Setiawan melalui surat tersebut.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan tindakan hukum jika terdapat adanya segala bentuk tindakan pemalsuan dokumen/surat keterangan hasil pemeriksaan.
Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021