Koordinator Bocoran PT Palyja, Winarto, yang dihubungi di Jakarta Selasa mengatakan, pihaknya sudah dua kali menggali badan jalan guna mencari titik kebocoran, namun belum juga menemukannya.
Menurut dia, di bawah badan jalan tersebut atau di kedalaman 2 meter, terdapat dua pipa jaringan PAM, di bagian tengah dan di pinggir jalan.
"Kami sudah menggali di bagian pinggir jalan sebanyak dua kali, tapi pipa itu ternyata tidak bocor. Kemungkinan rembesan air berasal dari pipa yang ada di tengah jalan. Kami berjanji dalam minggu ini akan melakukan penggalian lagi," ujarnya.
Ia juga menyatakan permohonan maaf terhadap para pengguna jalan atas ketidaknyamanan dalam berlalu lintas, akibat bocornya pipa air di kawasan tersebut.
Bocornya pipa air tersebut terjadi di badan Jl Medan Merdeka Timur, tepatnya di depan pintu masuk Stasiun Kereta Api Gambir, hingga menyebabkan kondisi jalan berlubang.
"Badan jalan ini sudah hampir sebulan berlubang. Apakah Dinas PU tak punya anggaran untuk menutup lubangnya. Apalagi ini perlintasan menuju Istana Negara," kata Syamsudin, pengendara sepeda motor, yang tengah melintas di kawasan ruas jalan tersebut.
Syamduddin yakin jika jalan yang rusak itu tidak segera ditambal, kondisinya akan semakin parah. Lubang itu, juga sangat membahayakan para pengguna jalan utamanya, pengendara sepeda motor.
Kepala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Pekerjaan Umum (Sudin PU) Jalan Jakpus, Djoko Susetyo, ketika dikonfirmasi mengatakan, lubang di Jalan Medan Merdeka Timur itu diduga akibat kebocoran pipa milik PT Payja yang ada di bawah badan jalan.
Ia juga membantah, jika dikatakan pihaknya tidak tanggap dan kurang peduli. Ia mengatakan telah beberapa kali mengingatkan PT Palyja untuk memperbaiki pipa PAM di bawah badan jalan itu.
Kepala Seksi Bina Sarana Prasarana dan Utilitas Sudin PU Jalan Jakpus, Azhari, menambahkan, pihaknya juga telah mengirimkan surat pemberitahuan terhadap pimpinan PT Palyja untuk segera memperbaiki badan jalan yang rusak itu.
(ANT-136/A041/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010