• Beranda
  • Berita
  • Universitas Taiwan beralih daring, museum ditutup perangi COVID-19

Universitas Taiwan beralih daring, museum ditutup perangi COVID-19

15 Mei 2021 13:54 WIB
Universitas Taiwan beralih daring, museum ditutup perangi COVID-19
Dok - Pintu gerbang Chiang Kai Sek Memmorial Hall di Taipei, Taiwan. ANTARA/M. Irfan Ilmie

Karena COVID-19 masih mendatangkan malapetaka, harap diingatkan untuk selalu memakai masker saat Anda pergi keluar, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial yang sesuai

Universitas-universitas besar di Taiwan utara beralih ke pembelajaran daring dan beberapa museum akan ditutup karena pulau itu bergulat dengan lonjakan infeksi COVID-19 domestik yang langka, seraya mengambil tindakan mendesak untuk menghentikan penyebaran.

Meskipun Taiwan hanya memiliki 1.290 kasus, kebanyakan dari mereka diimpor dari luar negeri, di antara populasi sekitar 24 juta, peningkatan kecil dalam transmisi komunitas baru-baru ini telah membuat takut penduduk yang dulu hidup seperti biasa, meskipun ada pandemi global.

Meskipun pemerintah belum menaikkan tingkat kewaspadaan, yang dapat menyebabkan penutupan toko yang menjual barang-barang yang tidak penting dan sangat membatasi pertemuan, pembatasan lain sedang ditingkatkan, terutama di Taipei, ibu kotanya.

Pada Jumat malam, beberapa universitas, termasuk Universitas Nasional Taiwan yang elite, mengatakan mereka akan segera beralih ke pembelajaran jarak jauh, menyuruh siswa untuk menjauh dari kampus.

"Karena COVID-19 masih mendatangkan malapetaka, harap diingatkan untuk selalu memakai masker saat Anda pergi keluar, sering mencuci tangan, dan menjaga jarak sosial yang sesuai," kata Universitas Nasional Taiwan dalam sebuah pernyataan.

Museum Seni Rupa Taipei, tempat orang mengantre untuk pameran yang sangat populer oleh seniman Jepang Shiota Chiharu dibuka bulan ini, mengatakan akan tutup mulai Sabtu untuk mematuhi peraturan kota terkait pencegahan pandemi.

"Tanggal pembukaan kembali akan diumumkan sesuai dengan situasi epidemi dan peraturan kota," katanya.

Museum Istana Nasional Taipei, rumah bagi salah satu koleksi seni Tiongkok terbaik dan terluas di dunia, juga mengatakan akan tutup mulai Sabtu.

Klaster infeksi saat ini berpusat di utara dan Taipei, tetapi kasus juga muncul di tempat lain, seperti kota pelabuhan utama di selatan Kaohsiung.

Wali kota Chen Chi-mai, mengatakan pihak berwenang akan mendisinfeksi berbagai ruang publik, termasuk pasar malam yang biasanya menjadi daya tarik besar bagi wisatawan yang lapar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Komandan peluncuran vaksin COVID Kanada tinggalkan tugas

Baca juga: Sebastian Coe yakin Olimpiade bisa berjalan jika ada jaminan vaksin

Pewarta: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2021