Ketua RW 07 Ariyanto Rinto di Solo, Ahad, mengatakan penyekatan dilakukan sejak H-1 Lebaran atau tanggal 12 Mei dan rencananya selesai pada 25 Mei 2021. Menurut dia, penyekatan hanya dilakukan pada satu gang yang ada di wilayah tersebut.
"Ada 55 warga yang tinggal di gang tersebut, dari hasil tes usap diketahui ada 23 orang yang terpapar COVID-19," katanya.
Ia mengatakan saat ini seluruh warga yang terpapar dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani isolasi. Disinggung mengenai awal mula munculnya kluster tersebut setelah adanya kegiatan buka bersama yang diselenggarakan oleh salah satu warga.
Baca juga: Tiga pegawai tenant Solo Grand Mall positif COVID-19
Baca juga: Sejumlah pemudik masuk ke Solo jalani karantina di STP
"Dia (penyelenggara buka bersama) kebetulan kerja di luar daerah. Dia ini sebelumnya sudah merasakan hilang rasa (indera perasa), tetapi karena orang awam kan tidak paham kalau itu gejala COVID-19," katanya.
Selanjutnya, warga tersebut merasakan tidak enak badan dan menjalani tes usap hingga diketahui yang bersangkutan terpapar COVID-19.
"Akhirnya yang ikut buka bersama mengikuti uji usap semuanya. Totalnya ada 50 yang ikut tes dan diketahui 23 yang kena," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Lurah Sumber Supyanto mengatakan saat ini kasus tersebut sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta.
"Jadi ini pergerakan warga kami batasi dulu. Hanya satu RT saja, kemarin 20 orang yang kena, itu kan berkembang," katanya.
Ia mengatakan penyekatan sendiri akan dilakukan minimal sepuluh hari ke depan, selanjutnya akan dievaluasi. Menurut dia, jika seluruh kasus sudah dinyatakan negatif COVID-19 maka gang tersebut akan dibuka kembali.
"Tetapi kalau masih ada (yang positif COVID-19) masih akan kami batasi pergerakannya," katanya.*
Baca juga: Dua pemudik ke Solo yang lolos penyekatan positif COVID-19
Baca juga: 37 santri di pondok pesantren Solo terpapar COVID-19
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021