"Sudah 52 spanduk yang sudah konfirmasi. Jadi warga Sunter Agung menolak pemudik yang belum tes antigen," ujar Danang dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Minggu.
Danang memerinci 29 spanduk tersebar pada 11 Rukun Warga (RW) dari jumlah total 20 RW di Kelurahan Sunter Agung. Sementara 25 spanduk lainnya disebar oleh Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kelurahan, Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK), dan Karang Taruna Kelurahan Sunter Agung di sejumlah titik.
Selain itu, pada Senin (17/5) besok, Lurah Sunter Agung berencana mendatangi warga yang baru balik dari kampung halaman untuk melakukan pendataan sesuai yang diinstruksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
"Besok pagi meluncur bersama-sama pengurus RW. Mulanya ke RW 01. Kami mendatangi warga yang habis pulang mudik, cek suhu (tubuh), kalau (suhu tubuh) di atas 37,73 (derajat Celsius), langsung kami antigen," tutur Danang.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan Camat dan Lurah di seluruh wilayah administratif Jakarta untuk proaktif mengantisipasi warga yang mengikuti arus balik usai libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah pada Jumat (14/5).
Ia juga meminta aparatur pemerintah untuk memastikan seluruh warga yang keluar dan masuk lingkungannya dapat dikendalikan.
"Jadi kita tidak menunggu, tapi justru proaktif memastikan bahwa semuanya bisa terkendali," kata Anies ketika ditemui ANTARA di Balai Kota Jakarta.
Anies juga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana mengadakan aplikasi khusus untuk para Ketua RT dan Ketua RW untuk memudahkan pelaporan kondisi di wilayahnya.
"Nanti kami akan adakan aplikasi khusus yang digunakan oleh para Ketua RT dan Ketua RW untuk mereka melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya," ujar Anies.
Senada, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan pendataan terhadap warga yang mengikuti arus balik libur lebaran oleh kelurahan berlaku pula di wilayahnya.
"Tujuannya untuk mencegah terjadinya penyebaran COVID-19 di wilayah DKI Jakarta khususnya di Jakarta Utara," ungkap Ali di Jakarta, Jumat.
Ali menegaskan Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 tingkat RT dibantu oleh kelurahan setempat harus bersungguh-sungguh dalam melakukan proses deteksi dini (skrining) terhadap warga yang baru kembali dari kampung halamannya.
Ia meminta agar warga yang baru kembali tersebut segera dibawa ke lokasi tes usap (swab test) antigen ataupun PCR terdekat.
Jika memang terbukti positif setelah dilakukan tes, maka Pemerintah Kota Jakarta Utara membolehkan warga tersebut melakukan isolasi mandiri di tempat yang telah disediakan.
"Waktu hasil tes tersebut keluar (positif). Jika rumahnya representatif, bisa (isolasi) di rumah. Atau tempat-tempat yang sudah kami siapkan. Bisa di RW Kampung Tangguh Jaya, bisa juga di hotel-hotel yang ada fasilitasi isolasi. Kalau bergejala, langsung dirujuk ke rumah sakit," ujar Ali.
Baca juga: Tujuh pemudik di Makasar Jakarta Timur reaktif COVID-19
Baca juga: Polda Metro beri tanda rumah warga balik ke Jakarta
Baca juga: Polisi temukan dua orang arus balik positif COVID-19
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2021