"Kami juga mohon maaf bagi yang kembali ke Jakarta, untuk tidak membawa, seperti tahun-tahun selama ini, dari dulu setiap habis Lebaran itu yang pulang kampung membawa temannya, saudaranya ke Jakarta," kata Riza saat ditemui di Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin.
Riza menegaskan bahwa Jakarta dengan perannya sebagai ibu kota, sekaligus kota bisnis, sudah cukup padat terisi penduduk dan pekerja.
Menurut dia, lapangan pekerjaan tidak hanya tersedia di Jakarta saja. Warga dari berbagai daerah dapat mencari dan bekerja di kampung halamannya.
Masyarakat pun harus meningkatkan kewaspadaan dari mobilitas, terutama dengan temuan kasus baru penularan virus corona penyebab COVID-19 dari varian B117 asal Inggris dan varian B1351 asal Afrika Selatan.
"Semua kita berusaha berjuang melawan COVID-19 dengan berbagai ketentuan regulasi. Mohon kesadaran masyarakat untuk menghadirkan protokol kesehatan sebagai kebutuhan," kata Riza.
Adapun berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta, jumlah masyarakat yang keluar Jakarta sebanyak 2.607.688 orang dengan menggunakan kendaraan pribadi serta 555 orang dengan layanan bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP).
Sementara itu, jumlah penumpang masuk Jakarta ada sebanyak 2.244.096 orang yang memakai kendaraan pribadi serta 274 orang menggunakan bus AKAP.
Baca juga: Wagub minta masyarakat pahami penutupan kawasan Ancol
Baca juga: Skrining pemudik, Anies tegaskan tak ingin larang warga masuk Jakarta
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021