"Segera pastikan guru dan tenaga pendidik, khususnya tingkat SMA, SMK dan SLB sudah divaksin 100 persen pada Juni mendatang," ujar Khofifah di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Senin.
Menurut orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut, data vaksinasi harus terus dimonitor sehingga diharapkan 100 persen guru dan tenaga pendidik sudah mendapat vaksin dua kali dosis penyuntikan.
"Harus termonitor, berapa banyak guru yang selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan," ucap gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Mantan menteri sosial itu mengingatkan, protokol kesehatan harus dijalankan dengan ketat dan interaksi pembelajaran dapat dikendalikan demi mencegah penyebaran angka COVID-19.
"Yang harus diingat, meski sudah mendapat vaksin, jangan sampai lengah. Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan atau menyeimbangkan antara 'gas' dan 'rem',” kata Khofifah mengistilahkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mengharapkan pada Juni Tahun 2021 seluruh Indonesia sudah melakukan tatap muka, dengan target semua guru selesai mendapat vaksin.
Di Jatim, kata dia, para guru SMA, SMK dan SLB yang telah melakukan vaksinasi COVID-19 dua kali dosis penyuntikan sudah sebanyak 38 persen.
Mantan Kepala Dinas Perhubungan Jatim itu berharap kepada jajaran dinas kesehatan provinsi pada Mei 2021 atau Juni 2021, para tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi dua kali.
"Ini agar pendidiknya sehat, dan psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana tatap muka berjalan aman," tuturnya.
Pembelajaran tatap muka di Jatim dijadwalkan pada awal tahun ajaran baru 2021/2022, tepatnya 5 Juli 2021.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021