Sebanyak 400 personel gabungan dari TNI dan Polri menjaga kawasan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) Jalan Medan Merdeka Selatan dan Kantor Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, Selasa.Saya mengutuk keras dan mengecam tragedi kemanusiaan
Kabagops Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Guntur Muhammad Thariq mengatakan 400 personel akan dibagi ke dua kawasan tersebut untuk menjaga keamanan dan potensi kerumunan pada massa aksi solidaritas untuk Palestina.
"Personel gabungan dari TNI Polri ada 400, sebanyak 200 personel di Kedutaan Besar AS, sisanya di Kantor PBB Thamrin," kata Guntur saat ditemui di depan Kantor Kedutaan Besar AS Jakarta Pusat, Selasa.
Sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan peserta aksi sekitar 50 hingga 100 orang di masing-masing daerah.
Baca juga: 1.140 personel polisi amankan aksi bela Palestina
Presiden KSPI Said Iqbal saat menyampaikan keterangan pers secara virtual pada Minggu siang.
Said mengatakan, aksi solidaritas buruh untuk Palestina rencananya digelar di 200 kabupaten/kota dan 24 provinsi, Selasa.
Di Jakarta, menurut dia, aksi solidaritas akan dipusatkan di kompleks Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Aksi solidaritas buruh untuk Palestina, ia melanjutkan, juga akan digelar di kantor pemerintah daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Lampung, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Maluku.
Baca juga: Ratusan orang gelar aksi bela Palestina di Surabaya
KSPI menggelar aksi untuk memprotes serangan militer Israel ke penduduk sipil Palestina serta tindakan kekerasan yang dilakukan Israel pada warga Muslim yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pada bulan Ramadhan.
"Saya mengutuk keras dan mengecam tragedi kemanusiaan, bombardir serangan udara kepada bangsa Palestina. Anak-anak telah terbunuh. Dalam hukum perang membunuh anak-anak maupun perempuan tak berdaya termasuk kejahatan perang," kata Said.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021