Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi mulai beroperasinya pabrik Hot Strip Mill (HSM) 2 PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan diharapkan mampu memenuhi kemandirian industri baja nasional.Dengan beroperasinya pabrik HSM 2 Krakatau Steel mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri sehingga akan mewujudkan kemandirian industri baja nasional
“Dengan beroperasinya pabrik HSM 2 Krakatau Steel mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri sehingga akan mewujudkan kemandirian industri baja nasional. Hal ini akan berkontribusi terhadap penghematan cadangan devisa negara mencapai Rp29 triliun,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Krakatau Steel pada Senin malam (17/5) berhasil produksi perdana Hot Rolled Coil (HRC) dari pabrik HSM 2 yang berkapasitas 1,5 juta ton per tahun. Pabrik dengan investasi 521 juta dolar AS ini mampu memproduksi HRC dengan spesifikasi tertentu, antara lain untuk kebutuhan otomotif. Pabrik tersebut bisa menghasilkan ketebalan HRC 1,4- 16 mm dengan lebar mulai dari 600-1.650 mm.
“Pabrik ini adalah pabrik dengan teknologi dan sistem terbaru yang memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi. Total penghematan biaya operasional bisa mencapai 25 persen dari pabrik HSM pada umumnya karena penurunan konsumsi energi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih optimal,” kata Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim.
Baca juga: Kunjungi Krakatau Steel, Menperin apresiasi pembangunan pabrik HSM
Dengan adanya pabrik tersebut, kata dia, kapasitas produksi HRC Krakatau Steel naik menjadi 3,9 juta ton per tahun sehingga dapat menekan impor HRC yang mencapai 0,9 - 1,9 juta ton per tahun. Sedangkan kebutuhan baja HRC nasional mencapai 4,8 - 5,3 juta ton per tahun.
“Atas dasar data tersebut, artinya kebutuhan HRC sudah dapat dipenuhi oleh pabrikan dalam negeri,” ujar Silmy Karim.
Pabrik baru itu disiapkan untuk mengantisipasi peningkatan kapasitas produksi sampai 4 juta ton per tahun.
“Kita bersyukur akhirnya proyek HSM 2 ini bisa selesai. Dengan dioperasikannya pabrik ini akan semakin memperbaiki kinerja Krakatau Steel, terlebih saat ini terjadi peningkatan harga baja dunia pada enam bulan terakhir,” ujar Silmy.
Baca juga: Kemenperin: Cukup membanggakan, industri baja tumbuh di tengah pandemi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021