Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa pengerahan angkot ditujukan untuk memudahkan warga lansia mengakses pelayanan vaksinasi, mendukung percepatan pelayanan dalam kegiatan gebyar vaksinasi lansia yang berlangsung hingga 21 Mei 2021, serta memberikan peluang untuk menambah pendapatan kepada pengemudi angkot.
"Jadi ini semacam padat karya, mengalihkan kegiatan yang rutinitas agar diberikan kesempatan sehingga tidak kehilangan mata pencahariannya," kata Dadang di Bandung, Selasa.
Ia mengatakan, penyediaan pelayanan antar jemput bagi warga lansia yang hendak menjalani vaksinasi merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mencapai target cakupan vaksinasi COVID-19 pada warga lansia hingga 80 persen pada Desember 2021 mendatang.
"Secara populasi, kita terbanyak kedua di Jabar. Sedangkan jumlah total lansia Kabupaten Bandung sekitar 312 ribu jiwa. Kita akan lakukan terus (layanan antar jemput lansia), nanti berkembang ke wilayah Cicalengka dan Cileunyi, di mana merupakan wilayah padat penduduk," kata Dadang.
Dadang mengatakan bahwa dari 312.789 warga lanjut usia yang menjadi sasaran vaksinasi di Kabupaten Bandung baru sekitar 14 ribu atau 4,5 persen yang mendapat suntikan vaksin COVID-19.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa secara nasional vaksinasi COVID-19 baru dilakukan pada 2,8 juta orang dari total 21,6 juta warga lansia yang menjadi target vaksinasi.
Dia mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten Bandung menyediakan layanan antar jemput bagi warga lanjut usia yang akan menjalani vaksinasi.
"Ide antar jemput vaksinasi lansia ini merupakan terobosan yang sangat bagus dari Pak Bupati, dan bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya," kata Budi saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Bandung.
Baca juga:
Menkes: 2,8 juta lansia telah divaksinasi COVID-19
Setiap ASN di Gorontalo wajib ajak dua warga lansia jalani vaksinasi
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021