Tidak disebutkan berapa banyak suporter yang akan ditanggung biaya penerbangan dan akomodasinya, tetapi laman resmi City pada Selasa menyebut "ribuan suporter" akan mendapat manfaat dari inisiatif itu.
"Pep dan tim sudah menjalani musim yang luar biasa dan capaian mereka ke final Liga Champions setelah tahun yang menantang mewakili momen bersejarah klub ini," kata Sheikh Mansour dalam laman resmi City.
"Oleh karena itu penting untuk memastikan sebanyak mungkin suporter berkesempatan menghadiri laga spesial ini secara langsung. Terutama bagi mereka yang sudah mendukung Manchester City dalam masa indah dan sulit bertahun-tahun," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Final Liga Champions resmi dipindahkan dari Instanbul ke Porto
Baca juga: Bagi Guardiola final Liga Champions buah kerja 4-5 tahun Man City
City dan Chelsea diberi jatah kuota 6.000 tiket untuk suporternya masing-masing.
Kendati demikian para suporter lokal City dan Chelsea dari Inggris harus menuntaskan perjalanan mereka kembali dari Portugal dalam 24 jam setelah final, dibebani biaya tambahan untuk tes COVID-19 serta tetap berada dalam gelembung selama di Porto.
Final Liga Champions sedianya dilangsungkan di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, Turki, yang juga merupakan penundaan dari hak tuan rumah final musim lalu.
Namun, lonjakan kasus COVID-19 di Turki membuat pemerintah Inggris memberlakukan larangan terbang ke negaranya Recep Tayyip Erdogan itu dan UEFA akhirnya memutuskan memindahkan final Champions ke Porto.
Sebagai tindak lanjut, pemerintah Portugal menghapuskan aturan karantina ketat bagi orang-orang yang datang dari Inggris, sebaliknya pemerintah Inggris juga memasukkan Portugal dalam daftar hijau perjalanan.
Baca juga: Guardiola tidak janjikan laga perpisahan untuk Sergio Aguero
Baca juga: Sisihkan Real, Chelsea ciptakan All-English Final ketiga Champions
Baca juga: Kalahkan 10 pemain PSG lagi, City capai final Liga Champions perdana
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021