Asisten Operasional Kapolri, Irjen Imam Sugianto dalam keterangannya mengatakan, pemantauan dilakukan di tujuh lokasi penyekatan yang ada di wilayah Sumatera, termasuk Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung.
Baca juga: Operasi larangan mudik ditutup, Korlantas putarbalik 461.626 kendaraan
Pemantauan tersebut guna memastikan pemudik yang balik dari Sumatera ke Jawa benar-benar bebas dari COVID-19.
"Pemantauan dari tujuh titik lokasi penyekatan terdapat 5.200 pemudik yang hendak kembali dari kampung halamannya," kata Imam.
Menurut Imam, para pemudik tersebut harus memiliki bukti bebas COVID-19 sebelum menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Bakauheni.
"Harapan kita mudah-mudahan masyarakat dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, dan Lampung yang menyeberang mengurus syarat, sehingga menyeberang ke Pulau Jawa sudah yakin bebas COVID-19," kata Imam.
Imam menyebutkan, saat dilakukan tes cepat antigen secara acak kepada pemudik ditemukan 67 orang yang reaktif COVID-19.
Tes cepat antigen secara acak akan terus dilakukan di pos-pos penyekatan dengan harapan hingga puncak arus balik akhir pekan ini jumlah pemudik yang reaktif COVID-19 semakin berkurang.
Baca juga: Korlantas perketat pengawasan puncak arus balik akhir pekan ini
Lebih lanjut Imam mengungkapkan, kondisi lalu lintas jalur darat Tol Trans Sumatera memang masih terbilang ramai hingga H+6 lebaran. Polda Lampung memprediksi masih akan ada ribuan pemudik yang akan menyeberang di Pelabuhan Bakauheni hingga tanggal 22 Mei 2021.
"Jadi kita pecah konsentrasi di wilayah Lampung, di titik-titik yang tadi kita pantau ada 300 orang kita layani dulu. Kemudian kalau sudah selesai di sana kita alirkan," kata Imam.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, sekitar 400 ribu pemudik sudah menyeberang di Pelabuhan Bakauheni. Polri memprediksi akan terjadi puncak arus balik kedua pada 21 dan 22 Mei 2021.
Baca juga: Kakorlantas klaim penyekatan mudik efektif lalin arah Jawa landai
Baca juga: Korlantas berlakukan penyekatan berlapis antisipasi pemudik lolos
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021