Kementerian Luar Negeri Jepang mempresentasikan rencana itu dalam panel dengan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang saat ini sedang berkuasa di Jepang ketika pemerintah melanjutkan upayanya menjadi tuan rumah Olimpiade dan Paralimpiade di tengah pandemi.
Menurut Kemenlu Jepang, panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo telah meminta tindakan seperti itu karena khawatir atlet tertular virus corona.
Delegasi tamu VIP akan diminta menunjukkan hasil tes negatif COVID-19 sebelum dan setelah tiba di Jepang sebelum diizinkan berada di negara tersebut.
Baca juga: Jelang Olimpade, sebagian besar tenaga medis di Jepang belum divaksin
Kemenlu Jepang juga mengusulkan agar jumlah pejabat yang menemani dibatasi menjadi 12 untuk presiden dan perdana menteri, dan lima untuk menteri.
Para pengunjung akan diminta tinggal di Jepang sesingkat mungkin dan dengan hati-hati mempertimbangkan kebutuhan mereka dalam bepergian ke luar Tokyo.
Mereka akan menggunakan transportasi kendaraan pribadi dan dijauhkan dari masyarakat umum di hotel dan area lain.
Pemerintah Jepang telah memberi tahu negara-negara yang berpartisipasi melalui misi diplomatik mereka di Tokyo bahwa persyaratan karantina selama 14 hari akan dilonggarkan bagi para pemimpin dan pejabat dengan syarat bahwa langkah-langkah di atas telah dilakukan.
Baca juga: Presiden IOC sebut kirab obor di Hiroshima seruan untuk perdamaian
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021