Ruas tol ini akan beroperasi pada 2024 setelah mendapat komitmen dari PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku badan usaha jalan tol.
“Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah tengah membahas percepatan rekomendasi dari Kementerian ATR/BPN serta revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bekasi agar penetapan lokasi dan dokumen perencanaan lainnya dapat segera diterbitkan,” tutur Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta saat menggelar Rapat Koordinasi Jalan Tol Becakayu di Gedung Bina Graha Istana Kepresidenan, Kamis.
Baca juga: KSP:Tol becakayu beroperasi penuh akhir tahun 2021
Febry menyampaikan, ruas tol Seksi 2B ini akan melengkapi keberadaan Jalan Tol Becakayu Seksi 1 sampai 2A Ujung dari Jakarta Timur hingga Kota Bekasi.
Seksi 2B Marga Jaya−Tambun ini memiliki panjang 6,9 km. Adapun target groundbreaking akan berlangsung pada September 2021.
Seluruh pemangku kepentingan telah bersepakat untuk memajukan jadwal penyelesaian Seksi 2B dari semula Maret 2025 menjadi Oktober 2024.
Tersambungnya Tol Becakayu hingga ke Tambun, kata Febry, akan menambah kapasitas jaringan jalan dan meningkatkan konektivitas ke kawasan industri.
"Apalagi Tol Becakayu Seksi 2B akan tersambung dengan Tol Jakarta−Cikampek,” ujar Febry.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Teknik dan Operasional PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) Aryo Gunanto menyampaikan PT KKDM selaku badan usaha jalan tol, berkomitmen memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.
Baca juga: Mulai hari ini, Tol Becakayu terkoneksi dengan Tol Wiyoto Wiyono
Sementara itu Direktur Jalan Bebas Hambatan Kementerian PUPR Budi Harimawan Semihardjo menyampaikan, tantangan berikutnya adalah ketersediaan anggaran pengadaan tanah.
Terkait hal tersebut, Direktur Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Qoswara meminta Kementerian PUPR untuk menyusun daftar prioritas agar alokasi anggaran dapat dipersiapkan dengan tepat sasaran.
Jalan Tol Becakayu merupakan ruas jalan tol yang dicanangkan sejak tahun 1997. Tol dengan panjang 23,67 km ini diperlukan untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Kalimalang dan Tol Jakarta–Cikampek yang sering mengalami penumpukan volume kendaraan khususnya di Gerbang Tol Halim.
Hasil analisis kinerja lalu lintas jam puncak pada hari kerja menunjukkan, tanpa adanya Tol Becakayu, Tol Jakarta–Cikampek segmen Cikunir–Bekasi Barat–Bekasi Timur–Tambun akan mengalami over kapasitas pada 2025. Kehadiran Tol Becakayu diproyeksikan akan mengurai kapasitas hingga 10 persen sehingga lalu lintas akan lebih lancar.
Tidak hanya itu, Tol Becakayu Seksi 2B juga akan memberikan dampak positif terhadap kelancaran lalu lintas barat-timur secara umum, khususnya pada ruas jalan di sepanjang koridor Tol Becakayu Seksi 2B.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021