"Di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan banjir kerap terjadi, makanya kami berharap pengajuan tersebut direspon dengan baik oleh BWSS V," kata Rusma di Painan, Kamis.
Ia menyebut dana yang ajukan akan digunakan untuk menormalisasi, dan memperkuat tebing sungai Batang Tapan.
Terkait hal itu pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Kepala Satuan Kerja BWSS V pada Jumat (21/5).
Baca juga: 3.988 kepala keluarga terdampak banjir Sungai Batang Kambang
Baca juga: Bupati Pesisir Selatan salurkan bantuan ke korban banjir Painan
Kepala Dinas PSDA Pesisir Selatan, Doni Gusrizal mengatakan berkaitan pengajuan dana tersebut pihak BWSS V telah memberikan respon yang positif.
"Kemarin pihak BWSS V datang ke Pesisir Selatan dan meninjau langsung Sungai Batang Tapan, dan mereka berjanji akan menindaklanjuti usulan dana tanggap darurat yang diajukan," kata dia.
Pada Selasa (12/5) banjir juga terjadi di Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, bencana itu menyebabkan tiga unit rumah hanyut, tiga unit rumah lainnya rusak berat, serta merendam 1.024 rumah, dan 11 fasilitas umum.
Banjir melanda empat nagari (desa) di kecamatan setempat, yakni Nagari Binjai Tapan, Kampung Tengah Tapan, Talang Balirik, dan Limau Purut.
Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan merupakan salah satu kawasan di Pesisir Selatan yang kerap dilanda banjir, terutama ketika terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, hal itu terjadi karena sungai Batang Tapan tidak mampu menampung debit air.
Sebelumnya pada Selasa, 30 Maret 2021, banjir juga terjadi di kecamatan setempat, akibatnya sebanyak 901 unit terendam, dengan rincian 612 unit rumah di Kampung Tengah Tapan, 183 unit rumah di Binjai Tapan, 63 unit rumah di Talang Balarik Tapan, serta di Limau Purut Tapan sebanyak 43 unit rumah.*
Baca juga: BMKG: Waspadai potensi banjir rob di pesisir utara dan selatan Jawa
Baca juga: Banjir, 745 pelajar di Sutera diliburkan
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021