• Beranda
  • Berita
  • Pangeran Harry dan Oprah bicara tentang dokumenter kesehatan mental

Pangeran Harry dan Oprah bicara tentang dokumenter kesehatan mental

21 Mei 2021 09:13 WIB
Pangeran Harry dan Oprah bicara tentang dokumenter kesehatan mental
Duke and Duchess of Sussex, Pangeran Harry dan istrinya Meghan menghadiri acara untuk pemuda, komunitas dan pemimpin masyarakat sipil di Residence of the British High Commissiober di Cape Town, Afrika Selatan, Selasa (24/9/2019). ANTARA FOTO/Mark Large/Pool via REUTERS/wsj/cfo.
Pangeran Harry dari Inggris meniti karier barunya sebagai produser Hollywood, Jumat, dengan menyiarkan serial dokumenter bersama Oprah Winfrey yang bertujuan untuk menghilangkan stigma seputar kesehatan mental.

Harry dan Winfrey berbicara secara rinci tentang sejarah trauma dan kecemasan mereka sendiri dalam "The Me You Can't See," yang tayang di Apple TV + pada hari Jumat.

Orang lain yang ikut ambil bagian termasuk aktris Glenn Close, Lady Gaga, yang ingat pernah diperkosa pada tahun-tahun awalnya di industri musik, serta petinju Virginia Fuchs, anak-anak pengungsi Suriah dan orang-orang dengan masalah mulai dari skizofrenia dan gangguan obsesif kompulsif (OCD) hingga depresi dan kecanduan.

Baca juga: Patung lilin Pangeran Harry dan Meghan dipindah ke area Hollywood

"Tidaklah adil bagi kami untuk meminta orang-orang untuk menempatkan diri mereka di luar sana, menjadi rentan, untuk berbagi cerita mereka, jika kami tidak bersedia melakukan hal yang sama," kata Harry dalam sebuah wawancara dengan Reuters sebelum peluncuran serial dokumenter.

Dokumenter yang terdiri dari lima bagian itu menandai perjalanan pertama Harry sebagai produser sejak dia dan istrinya Meghan berhenti dari tugas mereka sebagai anggota keluarga kerajaan Inggris dan pindah ke California tahun lalu. Mereka telah menandatangani kesepakatan produksi dengan Netflix dan Spotify.

Harry mengatakan bahwa menceritakan kisahnya sendiri "adalah keputusan yang sangat mudah karena saya melakukan ini untuk melayani orang lain dan mengetahui dampak positif yang dari berbagi kisah. Sekalipun hanya untuk satu orang, itu sepadan."

Harry, yang secara resmi dikenal sebagai Duke of Sussex, dalam serial terlihat sedang menjalani bentuk terapi yang dikenal sebagai EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing) untuk mengobati kecemasan yang tidak terselesaikan yang berasal dari kemarahannya pada media dan kematian ibunya, Putri Diana, saat dia berumur 12 tahun.

Dia buka-bukaan soal bagaimana kematian Diana pada 1997 mempengaruhi keputusannya untuk keluar dari sorotan keluarga kerajaan.

Harry mengatakan dia diberitahu sang ayah, Pangeran Charles, bahwa sorotan media adalah bagian dari institusi yang lazim.

"Itu tidak masuk akal. Hanya karena Anda menderita, bukan berarti anak-anak Anda harus menderita. Faktanya, justru sebaliknya. Jika Anda menderita, lakukan apa saja untuk memastikan bahwa setiap pengalaman negatif yang dialami, tidak dirasakan anak-anakmu, "katanya dalam film dokumenter.

"Bukankah ini semua tentang memutus siklus?," katanya.

Winfrey, sekarang salah satu wanita kulit hitam paling berpengaruh di Amerika Serikat, berbicara tentang masa kanak-kanak saat dia dicambuk oleh neneknya, disuruh tidur di teras oleh ibunya dan diperkosa oleh sepupunya pada usia 9 tahun.

Menceritakan kisahnya sangat penting agar dia bisa memprosesnya, kata Oprah.

Dia mengatakan serial yang mencakup kontribusi dari 14 ahli kesehatan dimaksudkan untuk menjangkau penonton global.

"Entah Anda melihat diri sendiri lewat cerita ini, atau bisa memahami lebih dalam tentang keluarga atau teman, atau apa pun pengalaman Anda.. ini akan membantumu memahami berbagai gangguan kesehatan mental dan lebih punya empati serta rasa pengertian," kata Oprah kepada Reuters.

Baca juga: Dihantui kematian Diana, Pangeran Harry juga takut kehilangan Meghan

Baca juga: Wawancara Puteri Diana tahun 1995 diwarnai tipu daya

Baca juga: Pangeran Harry sebut hidupnya menderita karena sang ayah


 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021