Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) memberikan dukungan terhadap visi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Puan Maharani untuk membangun dan mengembangkan kekuatan maritim agar pada saatnya Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Varhan Abdul Azis dalam rilisnya di Jakarta, Jumat, mengatakan visi yang dikemukakan Ketua DPR itu benar-benar mencerminkan pemahamannya akan besarnya potensi ekonomi biru atau blue economy yang dimiliki Indonesia.
Visi Puan, yang antara lain menekankan sisi krusial untuk segera bersungguh-sungguh mewujudkan potensi maritim Indonesia menjadi kekuatan dan keberdayaan aktual tersebut dianggap sebuah momentum penyadaran untuk sesegera mungkin merealisasikan potensi itu.
“Indonesia adalah negara yang dilimpahi kekayaan laut yang sangat besar, baik di atas, di dalam laut, maupun di dasar lautan,” kata Varhan.
Menurut dia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan luas mencapai 3,25 juta kilometer persegi, dengan 70 persen wilayahnya adalah lautan, Indonesia memiliki beragam potensi sumber daya kelautan.
Varhan menunjuk data estimasi Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun lalu, tentang keberadaan setidaknya sebelas sektor ekonomi kelautan, yang jika dijalankan dengan baik akan mendongkrak perekonomian nasional.
“Data menyatakan, total potensi ekonomi 11 sektor kelautan Indonesia itu mencapai 1,338 triliun dolar AS per tahun,” kata dia.
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia harus bangun kekuatan maritim nasional
Baca juga: Ketua DPR: Indonesia harus bangun kekuatan maritim nasional
Ia merinci kesebelas sektor kelautan tersebut yakni perikanan tangkap, budi daya, industri pengolahan, bioteknologi kelautan, energi dan sumber daya mineral, wisata bahari, transportasi, jasa maritim, dan coastal forestry.
Varhan menyatakan, dengan potensi itu saja, optimisme dari Ketua DPR RI bukanlah mimpi di siang bolong.
“Potensi itu nyata, riil,” kata dia.
Artinya, kata dia bila Indonesia mampu memaksimalkan potensi tersebut menjadi kekuatan aktual, Indonesia sangat berpeluang menjadi salah satu poros maritim dunia.
Kemudian, Indonesia kembali kepada kejayaan kelautan sebagaimana pernah dirasakan nusantara di zaman kebesaran kerajaan maritim Sriwijaya pada abad ke-9. Kerajaan Sriwijaya muncul dan berkembang pada kurun 700 Masehi hingga 1.200 Masehi.
Varhan juga sepakat dengan uraian Puan soal prioritas pengembangan kemaritiman yang harus dilakukan untuk meraih tujuan keberadaan sebagai poros maritim tersebut.
Karena, negara maritim sebagaimana disepakati negara yang menggunakan dan menguasai semua kekuatan strategis di lautan sebagai kuasa laut yang meliputi aspek politik, ekonomi, dan pertahanan-keamanan, maka rincian Ketua DPR agar Indonesia segera memperkuat kekuatan TNI Angkatan Laut adalah syarat mutlak.
Baca juga: Puan: DPR dukung penguatan bidang maritim
Baca juga: Puan: DPR dukung penguatan bidang maritim
“Armada TNI AL pernah memiliki kekuatan penggentar yang tinggi pada tahun 1960-an, dengan potensi yang kita miliki saat ini sudah saatnya TNI AL kembali dilengkapi dengan alutsista yang mumpuni hingga disegani," ujarnya.
Wujud kekuatan maritim strategis tersebut terdiri dari kuatnya armada perdagangan, armada perikanan, industri dan jasa maritim, infrastruktur, potensi sumber daya kelautan, dan tentu saja kekuatan angkatan laut sebagai armada perang.
Artinya, kata dia bila pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pemerintah setidaknya harus membangun kekuatan maritim yang strategis, mulai dari armada perdagangan hingga armada perang TNI AL.
Varhan sendiri mengakui, pemerintah bukan tidak melakukan hal tersebut, persoalannya tampaknya prioritas seiring keterbatasan dana pembangunan yang ada.
Seperti diberitakan, Ketua DPR Puan Maharani menyatakan desakan perlunya Indonesia membangun dan mengembangkan kekuatan maritim agar pada saatnya Indonesia menjadi poros maritim dunia.
Untuk itu, kata Puan Indonesia pun tidak boleh terlambat untuk membangun armada militer laut yang tangguh, seiring pembangunan armada perdagangan, penangkapan ikan, pelabuhan dan aneka fasilitas kelautan lainnya.
"Untuk itu, penguatan TNI AL sebagai komponen utama kekuatan maritim Indonesia harus dilakukan," kata Puan.
Baca juga: Indonesia bertekad jadi kekuatan maritim dunia
Baca juga: Indonesia bertekad jadi kekuatan maritim dunia
Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2021