• Beranda
  • Berita
  • Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan disertai angin kencang

Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan disertai angin kencang

22 Mei 2021 06:33 WIB
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan disertai angin kencang
Dokumentasi - Suasana kawasan ibukota yang diselimuti mendung tebal di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (15/4/2010). ANTARA FOTO/Andika Wahyu/pras/aa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini perihal potensi hujan lebat disertai kilat dan angin kencang mengguyur sejumlah provinsi di Indonesia pada Sabtu.

Dalam peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang, seperti di Banten, Bengkulu, DKI Jakarta, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat.

Kemudian Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Papua Barat, Riau.

Lalu di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan.

Khusus di wilayah DKI Jakarta, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang dengan durasi singkat di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur pada sore dan malam hari.

Sementara di Jawa Barat, potensi hujan disertai kilat dan angin kencang pada siang atau sore hari hingga malam hari di Kabupaten dan Kota Bogor, Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Karawang, Purwakarta, Indramayu, dan Subang.

Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan lembaganya hingga kini masih menghadapi tantangan terkait upaya penyebaran informasi peringatan dini agar masyarakat lebih waspada.

Dwikorita mengatakan peringatan dini yang dikeluarkan pihaknya tidak selalu menarik maupun mendapat perhatian masyarakat, contohnya saat mengeluarkan peringatan dini dampak Siklon Tropis Seroja.

"Ada pakar sosial media yang menganalisis saat peringatan dini dikeluarkan, menjadi tren yang naik. Tapi kemudian kalah dengan trendingnya yang lain jadi peringatan dini dianggap tidak menarik," kata Dwikorita.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021