Unggulan kelima Pramudya/Yeremia langsung bermain dengan memberikan tekanan pada gim pertama, yang terbukti menyulitkan lawan.
"Sebelum main, saya dan Pram sudah ngobrol. Kami memang mau ngotot dari gim pertama," ujar Yeremia lewat keterangan tertulis PBSI, Sabtu.
Baca juga: Kalahkan Nita/Putri, Yulfira/Febby tiba di semifinal Spain Masters
Baca juga: Ganda Putri pastikan tiket semifinal Spain Masters 2021
Strategi yang disampaikan Yeremia disambut baik oleh Pramudya, yang langsung mengeksekusi strategi agresif pada set pembuka.
Namun pada gim kedua, kondisi berbalik akibat Pramudya/Yeremia yang kehilangan ritme permainan. Berawal dari fokus yang goyah, lalu komunikasi yang kurang baik, dimanfaatkan ganda putra Denmark untuk mengejar ketertinggalan hingga akhirnya menyamakan kedudukan 1-1.
"Kami juga banyak melakukan kesalahan sendiri dan juga banyak kendali bola yang salah. Jadi tertekan terus dan sulit mengejar," Pramudya mengungkapkan.
Masuk ke gim penentu, Pramudya/Yeremia diinstruksikan Aryono Miranat (pelatih ganda putra) untuk lebih bermain fokus dan menguasai bola depan, yang terbukti menentukan kemenangan mereka di babak ini.
Kemenangan yang tak mereka duga diakui Pramudya/Yeremia sebagai buah dari kerja keras selama masa persiapan di Pelatnas PBSI Cipayung. Mereka banyak menambah jam latihan sendiri.
"Saya rasa apa yang kami lakukan itu mulai berpengaruh pada penampilan kami terutama di turnamen ini. Kami punya visi dan misi yang sama. Jadi kami sepakat untuk berjuang bersama juga. Kami yakin apa yang kami tanam saat ini akan kami tuai nantinya," ujar Pramudya.
Di babak semifinal, Pramudya/Yeremia akan bertemu ganda Perancis, Christo Popov/Toma Junior Popov.
Indonesia juga menempatkan satu wakil lainnya di semifinal, yaitu Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani yang akan berhadapan dengan pasangan Skotlandia/Denmark, Adam Hall/Frederik Sogaard.
Baca juga: Putri-Ruselli siap saling berhadapan dalam 16 besar Spain Masters
Baca juga: Carolina Marin dan seluruh pemain India mundur, Ruselli dapat bye
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021