Bupati Batang, Jawa Tengah, Wihaji menyampaikan bahwa pembangunan industri di Kawasan Industri Terpadu Batang dan Batang Industri Park (BIP) di Kecamatan Tulis akan membuka peluang usaha bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.Nanti pasti ada turunan-turunan bisnisnya karena tidak mungkin (industri di KITB) semua akan menggunakan teknologi canggih tetapi ada peluang usaha dari UMKM ...
"Nanti pasti ada turunan-turunan bisnisnya karena tidak mungkin (industri di KITB) semua akan menggunakan teknologi canggih tetapi ada peluang usaha dari UMKM seperti penyediaan snack maupun makanan kecilnya," katanya di Batang, Sabtu.
Peluang bisnis usaha para pelaku UMKM di sekitar KITB ini, kata dia, juga mendapat "support" dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang menyampaikan agar melibatkan warga lokal.
Baca juga: Produsen kaca Korea Selatan bangun pabrik Rp5 triliun di KIT Batang
Wihaji mengatakan untuk mendukung ketrampilan tenaga kerja yang dipersiapkan bekerja di industri, pemkab melalui Dinas Ketenagakerjaan membentuk program "Batang Karier".
"Nantinya, Balai Latihan Kerja yang akan bersinergi dengan perusahaan untuk menawarkan bidang tenaga kerja apa yang dibutuhkan. Tentunya melalui cara itu, kita akan paham apa yang harus dipersiapkan untuk dilatih," katanya.
Baca juga: Dubes Korsel bertemu Ganjar, janji perluas investasi di KIT Batang
Ia mengatakan dengan pembangunan industri PT Nestle Indonesia, tentunya juga akan membuka peluang kesempatan tenaga kerja, ekonomi akan tumbuh, dan harus ada manfaat untuk masyarakat Batang.
"Dalam jangka waktu pendek, menengah, maupun panjang, berdirinya PT Nestle akan membutuhkan sebanyak 26 ribu peternak sapi karena perusahaan itu akan mengeluarkan belanja Rp4,5 miliar setiap hari kali setiap bulan sehingga hal itu akan membuka turunan bisnis untuk UMKM," katanya.
Pewarta: Kutnadi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021