"Kami persilakan konsulat mengajukan WNA yang mau divaksin. Bersurat saja ke pemerintah kota agar bisa difasilitasi vaksinasi COVID-19," kata Armuji di Surabaya, Sabtu.
Ia mengaku sudah menyampaikan permasalahan ini pada saat Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Takayama berkunjung ke Pemkot Surabaya pada Jumat (21/5). Tentunya, vaksinasi tidak hanya untuk WNA dari Jepang saja, melainkan untuk WNA lainnya.
Baca juga: Puluhan WNA lakukan vaksinasi AstraZeneca di Sanur-Bali
Baca juga: WNA dapat ikut program vaksin gotong-royong
Armuji menyampaikan pentingnya penerapan protokol kesehatan dengan disiplin dan menaati segala aturan pemerintah kota. Hal ini guna melindungi warga Surabaya, baik warga asli, pendatang maupun WNA dari paparan COVID-19.
Saat ini, lanjut dia, sudah banyak pihak yang menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 secara massal, seperti yang sudah dilakukan BUMN di Grand City, Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya juga mendorong perusahaan nasional khususnya yang memiliki kantor cabang di Surabaya bisa menyelenggarakan vaksinasi COVID-19 di kota itu.
Menurut Eri, dalam waktu dekat ini Astra Internasional bekerja sama dengan Pemkot Surabaya menyelenggarakan vaksinasi massal di Surabaya.
Eri mengatakan pihak Astra akan memberikan vaksin mandiri Merah Putih dengan jumlah 2.400 dosis dan 600 dosis diantaranya akan didistribusikan untuk para pegawai Astra Internasional, selebihnya untuk Surabaya yang belum menerima vaksin.
Sementara itu, Konsul Jendral Jepang di Surabaya Takayama menyatakan komitmennya untuk memberikan keterbukaan informasi bagi warga Jepang soal perkembangan COVID-19 di Surabaya.
"Kami akan selalu memberikan informasi kepada setiap warga Jepang di Surabaya terkait perkembangan COVID-19 dan menekankan mereka agar mematuhi kebijakan dan aturan di Kota Surabaya," katanya.
Baca juga: Wali Kota Surabaya komitmen bantu Pemprov Jatim vaksinasi tertinggi
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021