Dilansir GSM Arena, Sabtu, aplikasi ini bekerja sama persis seperti di iOS. Artinya, pengguna masih membutuhkan undangan dari seseorang untuk dapat mulai menggunakan layanan tersebut.
Namun, semua pengguna yang ada mendapatkan banyak undangan untuk dibagikan sehingga ada banyak undangan yang beredar.
Clubhouse adalah layanan jejaring sosial yang memungkinkan pengguna menyelenggarakan ruang virtual, di mana mereka kemudian dapat berbicara dengan pengguna lain.
Pengguna yang mengikuti Anda tetapi tidak ditetapkan sebagai pembicara masih dapat bergabung dengan ruangan ini sebagai pendengar. Tuan rumah ruangan kemudian dapat mengizinkan salah satu pendengar menjadi pembicara.
Pengalaman Clubhouse seperti mendengarkan podcast tetapi dengan elemen yang lebih interaktif. Tidak seperti podcast, streaming Clubhouse bersifat langsung. Lebih penting lagi, mereka tidak disimpan sehingga hanya mereka yang masuk untuk mendengarkan yang mengetahui rahasia percakapan tersebut.
Clubhouse diluncurkan lebih dari setahun yang lalu sebagai aplikasi khusus iOS. Sejak saat itu, layanan ini melejit popularitasnya dan mulai banyak diduplikasi.
Seperti Twitter yang baru-baru ini menambahkan fitur serupa bernama Spaces. Twitter membuatnya tersedia untuk semua orang dengan cukup cepat dan juga tanpa memerlukan undangan apa pun
Baca juga: Mengapa penyelenggara aplikasi di Indonesia harus daftar di Kominfo?
Baca juga: Clubhouse versi Android muncul di Korea Selatan
Baca juga: Clubhouse perluas aplikasi untuk android ke lebih banyak negara
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021