Gubernur Khofifah meninjau rumah warga yang rusak, Sabtu, didampingi Bupati Blitar, Fokopimda Kabupaten Blitar, Kepala Bakorwil Malang, dan Pelaksana Tugas Kalaksa BPBD Provinsi Jatim.
Lokasi pertama yang ditinjau Gubernur Khofifah adalah Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo di rumah milik Tukinem. Kondisi kerusakan rumah tersebut cukup parah.
Baca juga: Ketua DPD minta pemda gerak cepat atasi dampak gempa Blitar
Baca juga: BPBD catat 90 rumah alami kerusakan akibat gempa Blitar
Setelah itu, Gubenur berkunjung ke rumah Muhammad Jazuli, pedagang tempe, di Desa Jabung, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar.
Gubernur mengharapkan perbaikan rumah dan fasilitas umum yang terdampak gempa dapat dilakukan sesegera mungkin. Untuk perbaikan rumah rusak berat, rusak sedang akan dikoordinasikan lebih lanjut untuk dapat dibantu BNPB atau BPBD kabupaten dan Provinsi Jatim.
"Perbaikan dengan penyegeraan sesuai tingkat urgensi, terutama untuk warga yang kondisi rumahnya mengkhawatirkan. Jika ada gempa susulan atau ada angin khawatir genteng jatuh. Mereka juga perlu evakuasi sampai rumahnya dibangun," katanya.
Ia mencontohkan untuk rumah Tukinem, bisa dilakukan perbaikan penuh, karena kondisinya rusak cukup parah. "Untuk rumah bu Tukinem misalnya, bisa dilakukan perbaikan full paket, seperti menggunakan semen, pembangunan MCK, dan sebagainya," katanya.
Sementara itu, Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan Pemkab Blitar masih melakukan pendataan dan menginventarisasi kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Data sementara, ada 113 bangunan di Kabupaten Blitar, yakni rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan. Mayoritas kerusakan tingkat ringan. Namun, untuk fasilitas umum, terjadi kerusakan cukup parah di Puskesmas Wates. "Inventarisasi dua hari ke depan insya Allah akan selesai. Kami percepat," ucap bupati.
Baca juga: Warga korban gempa bumi di Blitar belum terima bantuan
Dalam kunjungannya tersebut, Gubernur juga memberikan bantuan paket bahan pokok kepada warga terdampak gempa bumi. Proses pemberian dilakukan di jalan raya, yang lokasinya lebih luas dengan jaga jarak, mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.
Gempa berkekuatan magnitudo 5,9 mengguncang wilayah tenggara Kabupaten Blitar, pada Jumat (21/5) sekitar pukul 19.09 WIB.
Menurut informasi BMKG episentrum gempa berada di 8,63 Lintang Selatan, 112,34 Bujur Timur, sejauh 57 kilometer Tenggara dari Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 kilometer. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021