Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup turun di tengah lonjakan jumlah kasus baru COVID-19 di Asia....kasus COVID masih jadi momok. Minggu lalu lonjakan kasus penularan COVID-19 telah memaksa Malaysia kembali berada dalam kondisi lockdown... hari ini mendorong Thailand untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi
IHSG ditutup melemah 9,49 poin atau 0,16 persen ke posisi 5.763,63. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,28 poin atau 0,03 persen ke posisi 858,61.
"IHSG ditutup turun 0,16 persen di tengah mayoritas indeks saham di Asia yang ditutup variatif dengan kecenderungan naik tipis, seiring investor mengambil sikap hati-hati di tengah lonjakan jumlah kasus penularan virus COVID-19 di sejumlah negara Asia, serta potensi terjadinya tekanan inflasi di Amerika Serikat," kata Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr di Jakarta, Senin.
Anugerah menambahkan kenaikan harga saham di sektor perbankan dan teknologi berhasil dibayangi oleh penurunan harga saham di sektor material, termasuk pertambangan, setelah Pemerintah China berjanji memberi hukuman berat bagi spekulator dan penimbun bahan baku mentah serta penyebar berita bohong mengenai pasar komoditas.
Baca juga: Pasar saham Asia berhati-hati jelang laporan inflasi AS, Bitcoin jatuh
"Lalu, kasus COVID masih jadi momok. Minggu lalu lonjakan kasus penularan COVID-19 telah memaksa Malaysia kembali berada dalam kondisi lockdown hingga tanggal 7 Juni dan hari ini mendorong Thailand untuk memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021," ujar Anugerah.
Dibuka menguat, IHSG sebenarnya lebih banyak bergerak di zona hijau namun melemah pada sesi akhir perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, delapan sektor terkoreksi dengan sektor barang baku paling dalam yaitu minus 2,62 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor properti & real estat masing-masing minus 2,38 persen dan minus 0,82 persen.
Sedangkan tiga sektor meningkat dengan sektor teknologi naik paling tinggi yaitu 1,1 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor energi masing-masing 0,47 persen dan 0,1 persen.
Baca juga: Rupiah awal pekan ditutup stagnan, di tengah pelemahan dolar
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy sebesar Rp362,76 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.100.431 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,84 miliar saham senilai Rp9,04 triliun. Sebanyak 191 saham naik, 320 saham menurun, dan 138 saham tidak bergerak nilainya.
Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 46,78 poin atau 0,17 persen ke 28.364,61, Indeks Hang Seng turun 46,18 poin atau 0,16 persen ke 28.412,26, dan Indeks Straits Times meningkat 9,18 poin atau 0,29 persen ke 3.127,07.
Baca juga: Saham China berakhir lebih tinggi karena kenaikan sektor finansial
Baca juga: Saham Hong Kong turun tertekan pelemahan material, uang kripto merosot
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021