Menyusul beredarnya isu Gubernur DKI Anies Baswedan menerima gratifikasi berupa rumah mewah dari salah satu pengembang reklamasi, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mendoakan agar penyebarnya bisa sadar spiritual.penyebar isu tidak mengerti selera pak Anies seperti apa
"Mudah-mudahan setelah membuat isu keliru itu, ada kesadaran spiritual dari para penyebar-penyebar fitnah itu, kembali ke jalan yang lurus," kata Taufik di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin.
Baca juga: Anies: Buktikan isu gratifikasi rumah mewah dari pengembang reklamasi
Menurut politisi Gerindra itu, isu tersebut merupakan perbuatan jahat, tapi kekurangan riset karena menurutnya rumah yang diisukan tersebut bukanlah tipe rumah yang seperti yang diisukan tersebut.
"Terlalu bodoh menurut saya, karena ini penyebar isu tidak mengerti selera pak Anies seperti apa. Rumah antik itu bukan tipe ruma dia, lalu sudah kita telusuri juga rumah itu di Cipayung bukan di Kebayoran Baru, itu gampang penelusurannya, ada link-nya. Jadi ga ada lah, saya paham taste-nya pak Anies," ucap Taufik.
Baca juga: Anies: Nama Batavia dikaji untuk digunakan kembali di Kota Tua
Dengan kecanggihan teknologi yang ada saat ini, politikus Gerindra ini meyakini, masyarakat kini bisa menilai sendiri mana isu yang benar dan tidak.
"Pada akhirnya masyarakat paham ya, kita kan enggak boleh mendoakan yang jelek, kita doakan saja yang baik," ujar dia.
Seperti diketahui, sepanjang Sabtu (22/5) di media sosial berseliweran foto sebuah rumah mewah dengan narasi rumah itu sebagai "fee" yang diberikan pengembang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam foto-foto yang disebar secara masif itu, rumah mewah itu disebut berlokasi di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Baca juga: Kadis SDA DKI diperiksa Kejati dugaan korupsi alat berat
Namun, isu yang sudah terlanjur tersebar itu kemudian dibantah oleh penelusuran pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi yang melacak sumber foto yang dibagikan itu.
Aplikasi Drone Emprit yang merupakan sebuah sistem berfungsi memonitor dan menganalisa media sosial berbasis big data.
Dari penelurusan itu, didapat fakta bahwa foto itu dicomot dari sebuah situs jual beli rumah.
Adapun lokasi rumah berada di Cipayung Jakarta Timur, bukan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan seperti yang dinarasikan.
"Tutorial cara mengetahui sumber foto: - install extension Reverse Image search - klik kanan foto yg mau dicek, pilih All Search Engine - lihat Tab Yandex, lihat daftar gambar yg mirip - ketemu sumber aslinya: dari http://Rumahdijual.com," tulis Ismail Fahmi di akun Twitternya, Sabtu (22/5).
Meski mendapat tuduhan kurang baik, tambah Taufik, Anies Baswedan tak akan menempuh jalur hukum dengan melaporkan ke aparat berwenang.
Isu itu juga diembus kencang oleh aktivis media sosial Denny Siregar menuding jika Gubernur Anies Baswedan menerima sebuah rumah mewah dari seorang pengembang reklamasi yang akhirnya langsung dimention ke twitter pimpinan DKI @aniesbaswedan.
"Ada isu @aniesbaswedan terima hadiah rumah dari pengembang reklamasi. Supaya jangan terjadi fitnah, mungkin @KPK_RI bisa bantu selidiki.." cuitnya Denny lewat akun twitternya @Dennysiregar7 pada Minggu (23/5).
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021