"Bahan baku kelapa kami dapatkan dari Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi," kata GM Coconut Palm Group Zhao Bo, saat ditemui ANTARA di Haikou, Hainan, China, Senin.
Perusahaan yang beroperasi di Ibu Kota Provinsi Hainan itu mampu menghasilkan 70.000 ton minuman berupa air kelapa, jus kelapa, dan air mineral dengan nilai produksi 4,2 miliar yuan.
"Setiap hari kami membutuhkan 700 ribu butir kelapa," ujar Zhao seraya menyebutkan bahwa sekitar lima persen dari total produksinya untuk pasar ekspor itu.
Perusahaan yang mempekerjakan 6.000 karyawan itu menyetor pajak kepada negara rata-rata 600 juta yuan per tahun sehingga menempatkannya sebagai perusahaan pembayar pajak terbesar ketiga di Haikou.
Zhao menyampaikan keinginannya untuk melakukan investasi di Indonesia.
Namun sejauh ini dia mengaku belum mendapatkan mitra lokalnya di Indonesia.
Sementara itu, Wakil Duta Besar RI untuk China Dino Rachmadiana Kusnadi menyambut baik keinginan pihak manajemen Coconut Palm Group.
"Kami siap membantu dan memfasilitasi keinginan perusahaan itu untuk berinvestasi di Indonesia," katanya setelah mengunjungi lokasi produksi Coconut Palm Group di Haikou itu.
Baca juga: Ekspor kelapa Sumatera Selatan ke China melonjak hampir 70 persen
Baca juga: Manfaat air kelapa bagi kesehatan
Baca juga: Air Kelapa Minuman Favorit Berbuka Puasa
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021