• Beranda
  • Berita
  • Penyaluran elpiji tiga kilogram capai 2,4 juta metrik ton hingga April

Penyaluran elpiji tiga kilogram capai 2,4 juta metrik ton hingga April

25 Mei 2021 10:01 WIB
Penyaluran elpiji tiga kilogram capai 2,4 juta metrik ton hingga April
Ilustrasi - Pekerja menyelesaikan proses isi ulang gas elpiji ukuran 3kg di SPBE Sinar Sakti, Garung Kidul, Kaliwungu, Kudus, Jateng. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/Asf/mes/aa.

Realisasi penyaluran dari bulan Januari hingga April 2021 sebesar 32,21 persen dari kuota nasional sebesar 7,5 juta metrik ton

Pemerintah telah menyalurkan 2,4 juta metrik ton gas elpiji ukuran tiga kilogram kepada masyarakat hingga April 2021 dengan realisasi penyerapan anggaran subsidi mencapai Rp15,04 triliun.

"Realisasi penyaluran dari bulan Januari hingga April 2021 sebesar 32,21 persen dari kuota nasional sebesar 7,5 juta metrik ton. Total realisasi ini sedikit lebih rendah dari kuota per bulan yang direncanakan, yaitu 99,81 persen," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Dia juga menjelaskan khusus penyaluran elpiji tiga kilogram pada Maret telah melebihi kuota yang ditetapkan ketimbang bulan Januari, Februari, dan April.

"Hal ini disebabkan karena jumlah hari penyalurannya lebih banyak, yaitu 27 hari dan adanya penambahan jumlah pangkalan untuk mengejar target One Village One Outlet (OVOO)," kata Tutuka.

Dalam rencana penyaluran elpiji melon sepanjang 2021, pemerintah akan meningkatkan jumlah pangkalan agar penyalurannya bisa menjangkau desa-desa yang telah dikonversi dan dapat mengurangi penjualan elpiji subsidi kepada pihak pengecer.

Pemerintah juga berupaya mengembangkan jaringan pendistribusian elpiji tiga kilogram untuk daerah yang baru dilakukan konversi dan daerah yang akan dilakukan konversi.

Selanjutnya, Kementerian ESDM akan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan terkait untuk melakukan pengawasan dan pengendalian penyaluran elpiji tiga kilogram sehingga tidak terjadi kelebihan kuota.

"Dua belas pemerintah daerah di tingkat provinsi dan 154 pemerintah daerah di tingkat kabupaten maupun kota telah membuat kebijakan penggunaan elpiji nonsubsidi bagi ASN dan nonusaha mikro," jelas Tutuka.

Sementara terkait perkembangan harga jual eceran berbanding harga keekonomian elpiji tiga kilogram, rata-rata subsidi harga tahun 2021 berdasarkan perhitungan nilai subsidi hasil audit BPK dibagi dengan volume hasil audit BPK adalah sebesar Rp8.781 per kilogram.

Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 64,3 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan harga keekonomian yang sudah termasuk margin agen ditambah PPN adalah Rp12.000 per kilogram di mana harga jual eceran adalah Rp4.250 per kilogram.

Sepanjang 2021, pagu subsidi untuk elpiji tiga kilogram adalah senilai Rp36,56 triliun. Pada tahun lalu, subsidi elpiji tiga kilogram tercatat mencapai Rp40,25 triliun.

Seperti diketahui, kuota nasional elpiji tiga kilogram tahun 2021 sebesar 7,5 juta metrik ton sudah termasuk rencana konversi elpiji tiga kilogram untuk rumah tangga dan usaha mikro di wilayah timur Indonesia, serta rencana konversi untuk nelayan dan petani.

Pemerintah juga sudah mengalokasikan untuk kebutuhan bersifat force majeur dan kelangkaan. Sedangkan kuota nasional di luar konversi tercatat sebesar 7,43 juta metrik ton.

Baca juga: Pemakaian gas bumi bagi rumah tangga lebih hemat, ini alasannya
Baca juga: Proyek DME diteken, pangkas impor elpiji satu juta ton per tahun
Baca juga: Begini strategi Indonesia pacu peningkatan porsi energi terbarukan

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021