Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyatakan sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) per April 2021, yang tercatat sebesar Rp254,19 triliun, menunjukkan kas pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 masih dalam kondisi aman.Pemerintah sangat berhati-hati memastikan seluruh belanja negara untuk pemulihan ekonomi bisa tersedia dalam rangka memberikan 'recovery' bagi masyarakat Indonesia
Silpa tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar Rp150,7 triliun sedangkan secara kuartal juga lebih tinggi dibandingkan Maret 2021, yang hanya Rp178,8 triliun.
"Silpa kita Rp254,2 triliun berarti posisi kas pemerintah ini sangat aman," katanya dalam Konferensi Pers APBN KiTA secara daring di Jakarta, Selasa.
Suahasil mengatakan pemerintah sangat berhati-hati memastikan seluruh belanja negara untuk pemulihan ekonomi bisa tersedia dalam rangka memberikan recovery bagi masyarakat Indonesia.
Silpa tersebut berasal dari realisasi APBN yang hingga akhir April 2021 mengalami defisit sebesar Rp138,1 triliun atau 0,83 persen terhadap PDB karena belanja negara mencapai Rp723 triliun sedangkan pendapatan negara hanya Rp585 triliun.
Meski demikian, Suahasil menegaskan realisasi itu masih lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu mengingat realisasi pendapatan negara itu tumbuh 6,5 persen (yoy).
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan silpa per April yang besar dibutuhkan sebagai buffer untuk memenuhi kebutuhan belanja sekaligus mengantisipasi perkembangan pasar keuangan.
"Silpa memang tinggi tapi ini karena buffer dan untuk kebutuhan belanja serta strategi pembiayaan antisipasi kenaikan inflasi di AS yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian pembiayaan kita," tegasnya.
Baca juga: Sri Mulyani sebut defisit APBN hingga April capai Rp138,1 triliun
Baca juga: Pemerintah terbitkan Samurai Bonds 100 miliar yen, biayai defisit APBN
Baca juga: Menkeu: SiLPA 2020 capai Rp234,7 triliun
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021