Pesan itu menyarankan untuk membakar jarum terlebih dahulu sebelum menusukkan ke jari penderita. Jika sudah ditusuk darah tidak keluar, maka jari diurut sampai darah keluar.
Kemudian, korban serangan strok mendadak itu akan kembali tersadar.
Lalu benarkah saran di pesan berantai tersebut?
Penjelasan:
Penelusuran ANTARA menemukan saran agar pasien strok ditolong dengan mengeluarkan darah beberapa tetes atau dengan menusuk jari orang yang terserang strok itu tidak berdasar.
Pemberitaan Antaranews.com pada 22 Februari 2018 menjelaskan pesan berantai itu mengandung informasi yang salah.
Dokter spesialis Jantung rumah sakit Harapan Kita, Dicky Armein Hanafy mengatakan metode itu tidak tepat dan cara itu tidak berguna sama sekali.
"Ada risiko infeksi, apalagi kalau jarumnya tidak steril atau bersih," kata dia.
Ketimbang memberikan pertolongan pertama di rumah, dokter menyarankan untuk segera melarikan penderita ke rumah sakit agar segera mendapatkan pertolongan.
Klaim: Tusuk jari dapat menolong orang yang terserang strok
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks, foto rumah hasil reklamasi Anies Baswedan
Cek fakta: Cek Fakta: Vaksin COVID-19 timbulkan reaksi magnetis pada tubuh?
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021