Keterpakaian tempat tidur di ruang perawatan pasien COVID-19 maupun umum di rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mengalami lonjakan dan hampir penuh sehingga beberapa rumah sakit ada yang menerapkan buka tutup penerimaan pasien.Tentunya pasien tetap akan diterima selagi tersedia tempat tidurnya
"Karena hampir semua rumah sakit mengalami lonjakan jumlah pasien, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan rumah sakit diminta berkoordinasi kemungkinan merujuk pasien ke rumah sakit luar daerah yang masih kosong," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Selasa.
Baca juga: Pemilik hajatan undang Dewi Persik di Kudus jalani tes antigen
Untuk saat ini, kata dia, permintaan mengalihkan perawatan pasien ke daerah lain memang belum dilakukan karena masih bisa menampung meskipun tidak banyak.
Sebelumnya, kata dia, tercatat beberapa rumah sakit di Kudus mulai menutup untuk instalasi gawat darurat (IGD), seperti RSUD Kudus, Aisiyah dan Mardi Rahayu Kudus. Meskipun demikian rumah sakit tetap diminta melayani pasien umum.
"Tentunya pasien tetap akan diterima selagi tersedia tempat tidurnya. Kalau tidak ada tentu dirawat di mobil, diobservasi dan diagnosis di situ. Jika pasien ternyata terpapar COVID-19 namun bergejala ringan sebaiknya diisolasi mandiri di pemusatan Rusunawa Kudus," ujarnya.
Baca juga: Polres Kudus bakal periksa pemilik hajatan yang hadirkan Dewi Persik
Sementara itu, Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Loekmono Hadi Kudus Sugiarto menyampaikan RSUD Kudus mulai membuka ruang isolasi Anggrek 1 dan Melati 2 untuk menampung pasien suspek maupun positif COVID-19. Namun saat ini sudah penuh kembali.
"Jadi IGD penuh, Melati dua juga sudah penuh pasien lagi. Dari total kapasitas 138 tempat tidur sudah terisi 124 pasien. Kami tengah berupaya mengaktifkan kembali ruangan Cempaka tiga dengan kapasitas 22 tempat tidur, namun pemanfaatannya menunggu kelengkapan sarana dan prasarana pendukung," ujarnya.
Baca juga: Cegah COVID-19, objek wisata di Kudus-Jateng diimbau tutup sementara
Baca juga: Pemkab Kudus siapkan tempat isolasi pasien COVID-19 berstatus OTG
Direktur Utama RS Mardi Rahayu Pujianto mengakui UGD Senin (24/5) malam sempat ditutup karena penuh, sedangkan Selasa (25/5) sudah dibuka kembali.
Dari total 249 tempat tidur pasien yang tersedia, kata dia, saat ini sudah terisi 240 pasien, sebanyak 81 pasien di antaranya pasien COVID-19, baik yang terkonfirmasi positif maupun suspek. Sedangkan ruang khusus isolasi tersedia 86 tempat tidur sehingga hampir penuh.
Baca juga: Kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus melonjak
Baca juga: Keluarga pemudik di Kudus-Jateng yang positif COVID-19 dites usap
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021