Unai Emery menegaskan Villarreal tidak mau berhenti dengan cuma meruntuhkan tembok semifinal kompetisi Eropa."Klub ini meruntuhkan banyak tembok dalam beberapa tahun terakhir. Musim ini tembok itu adalah semifinal Eropa. Kami bangga dan siap melangkah lebih jauh. Kami ingin memenangi kompetisi ini,"
Oleh karena itu, target Emery dan Villarreal di final Liga Europa 2020/21 melawan Manchester United di Stadion Miejski, Gdansk, Polandia, Rabu waktu setempat (Kamis WIB), adalah jelas, yakni menjadi juara kompetisi tersebut.
Ini merupakan final kompetisi Eropa pertama Villarreal, setelah mereka selalu terhenti di semifinal dalam Piala UEFA 2003/04, Liga Champions 2005/06 serta Liga Europa 2010/11 dan 2015/16.
"Proyek ini punya kredibilitas dan patut diakui. Ini proyek yang stabil, dan mengalami momen-momen hebat. Didesain untuk meraih hal-hal besar," kata Emery dikutip dari laman resmi Villarreal, Rabu dini hari WIB.
"Klub ini meruntuhkan banyak tembok dalam beberapa tahun terakhir. Musim ini tembok itu adalah semifinal Eropa. Kami bangga dan siap melangkah lebih jauh. Kami ingin memenangi kompetisi ini," ujarnya menambahkan.
Baca juga: Presiden Villarreal puas cegah dominasi Inggris di final Eropa
Baca juga: Bek Villarreal tak gentar status unggulan MU
Emery juga menyatakan bahwa Villarreal tidak menapaki final Liga Europa dengan cuma-cuma, melainkan meraihnya dengan tangannya sendiri sehingga harus menampilkan performa terbaik di Gdansk nanti.
Ia juga menegaskan bahwa fakta MU sebagai unggulan tidak mempengaruhi upaya Villarreal untuk mencari argumen yang tepat untuk menjadi juara.
"Sepuluh bulan lalu ketika kita bicara Liga Europa, Manchester sudah unggulan teratas. Kami cuma kandidat. Kami mampu menyelinap di antara tim-tim hebat," katanya.
"Kami penantang serius untuk gelar ini, tetapi mereka unggulannya. Mereka punya pemain-pemain hebat dan sejarah yang panjang. Kami harus mencari argumen yang tepat untuk bisa menjuarai kompetisi ini," ujar Emery melengkapi.
Villarreal tiba di Gdansk dengan catatan nirkalah dalam 14 pertandingan di kompetisi Eropa, sesuatu yang bahkan tidak mampu diraih MU.
Lagi pula, kehadiran Emery juga menjadi faktor X berikutnya sebab pelatih berusia 49 tahun itu punya rekam jejak menjuarai Liga Europa tiga musim beruntun bersama Sevilla, hingga menimbulkan pelesetan akronim UEL dari UEFA Europa League menjai Unai Emery League.
Baca juga: Dua faktor kunci final Liga Europa di mata Luke Shaw
Baca juga: Solskjaer tidak mau jadi sorotan jelang final Liga Europa
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021